Once I heard that there was a quiet beach which could be reached in about 45 minutes drove from Pangkal Pinang on the direction to Sungailiat, Bangka. The beach bore a specific name which meant that the water at the beach was smelly. The beach’s name was Pantai Air Anyir. The name could be translated freely as the beach that has fish smelled water.
So, to satisfy my curiosity, when I’ve got a chance to pass the area, I decided to visit the beach. Was it really smelly out there? Well . . . on the contrary, I didn’t smell anything bad. I could fill my lung freely without been afraid of fish smelled air nor any other foul odor. More than that, the beach was quite pretty with white sands along the shore and many trees lining up as if they stood guard on the beach area. The water was quite calm so it must be safe for everybody to swim or just to play in the water. For them who just wanted to enjoy the relaxing atmosphere on the beach, there were many simple gazebos that accommodated their need for a place to sit or even to lie lazilyย ๐
Looking at those gazebos on the beach, I believe that the beach would be pretty crowded in holiday time, even though what I found at that time was a deserted beach.
The beach was located in Air Anyir Village, Merawang District. There were a ritual held annually in the area which called Rebo Kasan.ย The local held the ritual to get rid of any troubles, especially troubles which they would face when they caught fishes at the sea, as most of the village’s inhabitants were fishermen. Hope that someday I can come when they held the ritual so that I can get more knowledge about the local custom there.
Keterangan :
Sebelum melakukan perjalanan ke Pulau Bangka, aku sempat memperoleh informasi bahwa kalau kita berkendara dari arah Pangkal Pinang menuju Sungailiat melalui jalan yang menyusuri pantai, kita akan menjumpai sebuah pantai yang bernama Pantai Air Anyir. Ketika pertama mendengar namanya, dahiku sempat berkerut, karena pemahamanku anyir adalah bau yang tidak enak, amis seperti bau darah. Jadi apa menariknya berkunjung ke sebuah pantai yang menguarkan bau yang tidak enak? Meskipun demikian, nama itu juga menimbulkan rasa penasaran di hatiku. Betulkah pantai itu memiliki air yang berbau anyir? Apakah bau itu timbul karena banyaknya bangkai ikan yang terdampar di sana? Atau mungkin karena kebiasaan penduduknya yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan?
Karena itulah, ketika kebetulan melewati daerah itu, aku sengaja minta diantar ke Pantai Air Anyir. Dan . . . ternyata apa yang semula aku khawatirkan tidak aku temui di sana. Udara pantai yang bebas dari polusilah yang justru memenuhi paru-paruku, sehingga membuat aku betah berlama-lama di sana. Apalagi kondisi pantai yang menurut aku cukup indah semakin membuat aku enggan beranjak dari sana. Bayangkan saja, pantai yang sepi dengan pasir putih di sepanjang pantainya dengan alun air laut yang lumayan tenang. Belum lagi deretan pepohonan yang memayungi beberapa pondokan sederhana yang terbuat dari bambu dan beratapkan daun kelapa kering membuat udara di pantai tidak terasa terlalu panas. He he he . . . pasti asyik juga tuh buat pacaranย ๐
Meskipun waktu itu bisa dibilang kalau aku dan keluargaku merupakan satu-satunya pengunjung, aku yakin di hari libur pastilah pantai itu dipenuhi pengunjung. Mudah-mudahan saja pada saat penuh pengunjung, kebersihan pantai juga tetap terjaga. Pas aku ke sana, sampah yang aku temukan sih hanyalah sampah alam yang terbawa ombak ketika laut pasang pada malam harinya. Sampah bawaan manusia relatif jarang sekali aku temukan.
Pantai yang terletak di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang ini juga menjadi tempat dilaksanakannya upacara Rebo Kasan, yang diselenggarakan pada tiap hari Rabu terakhir di bulan Sapar menurut penanggalan Hijriyah. Upacara tersebut dipercaya penduduk setempat sebagai penolak bala yang mungkin akan terjadi ketika mereka melaut untuk mencari ikan. Yah maklum saja, penduduk desa itu sebagian besar adalah nelayan. Mudah-mudahan sekali waktu nanti aku berkesempatan menyaksikan upacara Rebo Kasan ini.–
WOW, serasa pantai milik sendiri… ๐
Yup, bener banget, Mas. Sepi dan juga buat masuk ke situ gak ada yang narik bayaran ๐
Lah kalau begitu kenapa namanya “Pantai Anyir” ? ๐ .
Nah ya itu yang aku belum dapat jawabannya, Mbak. Semula sih pengen tanya sama penduduk setempat kalau pas ketemu, eh ternyata di pantai asli gak ada siapa-siapa ๐
Pantai-pantai perawan seperti ini yang harusnya dijaga mas. Mungkin jika transportasi dan akomodasinya dibenahi bisa lebih dikenal. Selama nggak tercemar saja ๐
Justru yang terakhir itu yang sering terjadi, Mas. Begitu terkenal langsung deh jadi kotor atau rusak tempatnya. Kalaupun bisa tetap bersih, biasanya karena sudah dikuasai pihak tertentu dan untuk masuknya saja perlu keluar biaya yang lumayan ๐ฆ
anak perawan aja susah jaganya Dee apalagi pantai hahaha *ehhh komenyaaaa yaaa*
Nonong eh noni nyamber aja :p
seems like the road less traveled destination, so pristine.
It is pristine indeed ๐
berasa pantai milik pribadi ya om, klo sepi gini.. ๐
itu bener rebo kasan? rebo pungkasan kali om.. di tempatku nyebutnya gitu soalnya ๐
Betul, sepi dan tenang. Sekali-kali ngerasain jadi orang yang punya pantai pribadi lah ๐
Soal upacaranya, betul di sana mereka menyebutnya dengan Rebo Kasan. Semula aku juga ngertinya Rebo Pungkasan seperti yang kita kenal di Jawa
cantik, sepi, keren. beruntung mas bisa ngeliat ini yang masih bagus ๐
Salah satu motivasiku kluyuran ya pengen melihat tempat-tempat yang masih asli dan sepi model begini, Mbak ๐
wuih cakep Om… reportase dan gambarnya…
atur waktu dan dana.. kesana kapan..?
Aku kesana pertengahan Oktober lalu, Dhave.
Ada rencana mau kesanakah?
Ada tapi kapan.. itumasalahnya Om.. ๐
He he he . . . kalau itu sih masalah semua orang. Aku ya masih pengen balik ke sana, tapi ya kapannya itu ๐
kembali pada kapan…nya itu Om hehehe ๐
๐ ๐
hanya sebuah nama dan pantainya tetaplah indah…
masih asli gitu ya om.. ๐
Ya, hanya sebuah nama, yang untungnya tidak menggambarkan kondisinya ๐
Dibilang masih asli sih aku rasa gak juga karena sudah banyak saung yang didirikan di situ juga. Kalau sepi, iya memang sepi. Mungkin karena aku kesana bukan pas hari libur
Dulu banyak yg jemur ikan barangkali, Mas Krish, baunya kan anyir hehehe.
Ha ha ha . . . bisa jadi juga tuh Mbak ๐
I love the pictures here
Thank you. Glad to know that you love them ๐
Pantai nan landai, tatanan alami dan terasa sepi ya Pak. Kenikmatan yang jarang didapat di daerah wisata ramai. Salam
Betul Bu, merasakan kenikmatan sepinya pantai sehingga seolah merasa punya pantai pribadi
aaa…. cantiiikkknyaaa,… cocok kayaknya buat honeymoon hahhaa… *dibekep pasir
Kurang cocok kalau mau honeymoon di situ, gak ada hotelnya. Masa iya cuma mau duduk-duduk di saung? ๐
lahhh, nggak ada hotelnya yaa,.. yaudah buat prawedd ajahh ๐ *ngeyel banget
Hotel terdekat lumayan juga jaraknya dari situ. Kalau bener-bener mau hotel yg di pantai, dan gak terlalu jauh dari situ, bisa nginep di Tanjung Pesona atau di Parai Tengiri. Di Air Anyir bisalah kalau cuma mau pre-wed *ngeyelnya diakomodir* ๐
Wkkk,… waaa nanti dipikir2 lagi dehhh *eh ๐
๐
It looks really peaceful down there on the beach, Chris. Thanks for going down to take some pics.
I’ve started a new blog to replace my ‘hammock lady’ one. ๐ Here’s the link: http://anotherday2paradise.wordpress.com/
Thank you, Sylvia. I’ll always try to take some pictures and gathering information as long as there’s somebody like the ones that I’ve got and will get ๐
And also thanks for the notification, I’ve already checked it and clicked the follow button
lha terus kenapa namanya Pantai Air Anyir ya om? hmm..
Nah ya itu yang aku juga masih bingung ๐
Terbengkalai gitu mas. Yuk! Kita bangun vila di sini:d
Wah jangan, nanti semua orang ikut-ikut bangun villa dan akhirnya pantainya jadi rusak
Hmmmm…
Tenang mas.
Kita beli semua tanah di sekitarnya, sekaligus pantainya.
Biar cuma kita saja yang punya:d
Ha ha ha . . . boleh-boleh. Kebetulan stock duit monopoli masih banyak nih ๐
Hahahahah!
Saya duit ada 90 miliar!!
Hasil dari ngayal.
Kalau duitnya dari hasil ngayal, nanti dapatnya pantai khayalan dong ๐
Hmmmm…! Iya ya.
Nggak apa-apalah. Ngayal dulu aja kita:d
Sip . . . ngayal dimulai ๐
Hahahahah! Hayuukkk!
๐
Hi Krishna,
Congratulations on being nominated for the Blog of the Year 2013 award by the Half-Eaten Mind. Acceptance isn’t obligatory, but by giving this award to you I wish to show my appreciation for what you do.
For more info, check this link: http://halfeatenmind.wordpress.com/2013/11/23/blog-of-the-year-2013
Well done!!
Vijay.
Hi Vijay,
Thank you for the award, but I’m so sorry that for a time being I cannot accept any awards. Your visits and comments will be my greatest award ๐
pantainya indah dan masih alami ya Pak Chris.. Sepanjang sampahnya adalah kotoran dedaunan yang alami mungkin tetap bagus ya Pak Chris..
Betul, Mbak. Relatif masih asli kecuali saung-saungnya. Mudah-mudahan saja tetap terjaga keindahan alamiahnya
*ngepak tenda, makanan, baju ganti, keperluan memasak dll*
Asmie mau pindah je pantai anyir saja, kabur dr sby yg penat, ada yg mau ikut? ๐
Asyik . . . Asmie mau camping di Pantai Air Anyir. Ikut dong ๐
Packing..
Kabur ke pantai anyir, ada yg mau ikut? ๐
Eh . . ada Asmie lagi. Udah selesai packingnya? ๐
Jush hush’in a lil bit of my breat within viewing the silent beach scenes…..
somehow i need a vacation now!
Ha ha ha . . . just pack and go to your favorite destination, Mas ๐