It is very easy to find any kind of mosques in Indonesia. For me, however, there is one particular mosque that I want to visit. It is the biggest mosque in Central Java, and located in Semarang. The mosque is called Masjid Agung Jawa Tengah (the Great Mosque of Central Java). So, when I went to Semarang recently, I decided to visit the mosque. It was the sayings that the mosque was so grand and so beautiful with its mixed architectural styles that intrigued me. Mixed architectural styles? Yes, it has three architectural styles instead of the usual only middle-east architectural style. The whole area of the mosque bears the Javanese, Middle-East, and also Greek or Hellenistic architectural styles.
Let’s see at the main building. The roof of the main building is similar to that of a traditional noble Javanese house (“joglo“) roof style which symbolize rising steps to the heaven. All doors and windows in the building are also influenced by classical Javanese style doors and windows. On top of the Javanese style roof of the main building, there is a big dome with four minarets at each corner, which definitely is a middle-east style structure. In front of the main building, on an open area, there are Greek style arches on top of 25 purple pillars decorated with Arabic calligraphy. So, do you see the mixed styles that I mean?
Between the main building and the pillars, there are 6 giant hydraulic umbrellas which are inspired by the ones in the Nabawi Mosque in Medina. The giant umbrellas will protect the worshipers from rain as well as from the heat of the sun.
At that time, I was lucky enough to have a friend escorted me to enter the main building so I got a relatively complete portrayal of the whole compound, both outside and inside the main building. The main building is the place for worship. It was so serene. The ceiling is pretty high to ensure a good air circulation and make the room temperature not too hot. At the back of the prayer hall, there was a hand written big Quran and also an old big drum.
Outside the main building, at the south-west corner of the main area, there is a 99 meters high tower called Asmaul Husna Tower, while on the other side, at the south-east corner, there is a Javanese style structure housing a big drum.
Nowadays, the mosque that was built in 2002 and inaugurated in 2006 become one of Semarang’s point of interests.–
Keterangan :
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, akan sangat mudah untuk menemukan berbagai jenis masjid di Indonesia. Tetapi, untuk aku, ada satu masjid yang sangat ingin aku kunjungi gara-gara aku terpancing dengan berbagai informasi mengenainya yang mengatakan bahwa masjid ini merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah selain juga punya keindahan tersendiri karena bangunannya memadukan unsur-unsur bangunan bergaya Jawa klasik, Timur Tengah, dan juga Yunani. Masjid yang aku maksud itu terl;etak di Semarang, dan terkenal dengan nama Masjid Agung Jawa Tengah.
Kalau kita lihat, dengan mudah kita bisa menengarai gaya atap rumah Joglo yang merupakan bangunan khas Jawa pada atap masjid. Demikian pula pintu dan jendela yang terdapat di sana semuanya terinspirasi dari bentuk pintu dan jendela bangunan khas Jawa. Di atas atap bergaya Joglo itu, terdapat sebuah kubah yang dilengkapi dengan empat buah menara di keempat sudutnya yang jelas-jelas merupakan gaya bangunan di Timur Tengah seperti yang banyak terdapat di masjid-masjid lain juga. Sementara itu, di ruang terbuka di depan masjid, selain terdapat kolam air mancur, juga terdapat pilar-pilar berwarna keunguan dengan lengkungan di atasnya yang mengingatkan kita akan bangunan-bangunan bergaya Mediterania atau mungkin bisa kita sebut bergaya Yunani. Lengkungan-lengkungan tersebut diperindah dengan kaligrafi tulisan Arab di sepanjang tepiannya. Jumlah pilar yang menyangga lengkungan itu ada 25 (dua puluh lima) buah yang menggambarkan jumlah Nabi dalam Islam.
Di antara bangunan utama masjid dengan pilar-pilar itu, terdapat 6 (enam) buah payung raksasa yang beroperasi secara otomatis ketika hari hujan atapun jika panas dirasa cukup menyengat dengan tujuan agar kekhusyukan doa umat yang bersembahyang di pelataran masjid tidak terganggu. Jumlah payung yang enam buah itu menggambarkan enam Rukun Iman dalam Islam.
Bangunan utama di kompleks tersebut adalah ruangan masjid yang cukup luas dengan banyak jendela dan berlangit-langit tinggi, sehingga meskipun udara di luar panas, udara di dalam masjid relatif sejuk. Di sudut belakang ruangan masjid, terdapat sebuah bedug tua yang berukuran cukup besar, sementara di dekat pintu masuk, terdapat sebuah Kitab Suci Al Quran berukuran besar yang keseluruhan isinya ditulis tangan oleh H. Hayatuddin dari Wonosobo.
Di luar masjid, di ujung tenggara pelataran masjid, terdapat sebuah bangunan kecil bergaya Jawa juga dimana terdapat sebuah bedug seperti umumnya terdapat di masjid-masjid lain juga. Sementara itu, di sisi lain, yaitu di ujung barat daya, terdapat sebuah menara setinggi 99 meter yang disebut Menara Asmaul Husna. Ketinggian menara sengaja dibuat 99 meter sebagai lambang 99 Nama Allah.
Masjid Agung Jawa tengah yang dibangun sejak tahun 2002 dan diresmikan pada tahun 2006 ini sekarang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Jawa Tengah, khususnya Semarang. Hampir setiap hari selalu ada saja bus maupun kendaraan lain yang membawa rombongan demi rombongan yang berkunjung ke masjid ini. Tertarik berkunjung kesana juga?