One of so many beaches in Buton which became a main tourist destination was a beach called Lakeba. The beach was located quite close from Baubau, the main city on the island. Although it was quite close, when I was there, the beach was quite empty. I just found dogs playing at the beach.
I wonder why it was so deserted, whereas the beach itself was pretty clean and the sea-water was quite clear. There was also a roofed wooden pier that looked like a gazebo which connected to the beach by a concrete bridge.
After a short conversation with somebody in the cafe, I found out that there was no public transports covering the area from Baubau. Well . . perhaps that was one of the main reason.
Hey, did you saiy that you talk to somebody in a cafe?
Yes, at the beach, there were some cafes and restaurants. I happened to stop by at one of the cafes which bore the same name as the beach itself, Lakeba Cafe. It served many kind of foods, Western, Chinese and also Indonesian foods. For them who want to stay close to the beach, there were also some simple hotels nearby.
Travelers would also enjoy strolling bare-footed along the clean white sandy beach under rows of coconut trees. The tranquil surrounding was perfect for them who ran away from the hustle bustle of a big town.
Well . . hope that the beach will always clean, so it will be an ideal place for relaxing, contemplating while enjoying the soft breeze caressing our body 🙂 .–
Keterangan :
Dari sekian banyak pantai yang ada di Pulau Buton, Pantai Lakeba yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Baubau nampaknya merupakan satu-satunya pantai yang terawat dengan baik. Meskipun demikian, ketika aku ke sana, praktis aku tidak menjumpai pengunjung lain. Yang aku temukan malah tiga ekor anjing yang ramah, yang asyik berkejaran di sepanjang bibir pantai.
Sebetulnya aneh juga ada pantai yang memiliki pemandangan cukup indah, bersih tanpa sampah, dengan air yang cukup jernih dan ombak yang hanya berupa alun, tetapi sepi pengunjung. Keindahan pemandangan Pantai Lakeba bahkan semakin lengkap dengan adanya sebuah dermaga yang menjorok ke laut mirip dengan sebuah gazebo yang didirikan di atas laut.
Rasa penasaranku sedikit terjawab ketika aku bercakap-cakap dengan salah seorang pegawai café di situ. Menurutnya, tidak ada angkutan umum yang melayani rute dari Baubau sampai ke Pantai Lakeba. Jadi orang yang ingin berkunjung ke pantai itu haruslah menyewa kendaraan ataupun mempergunakan jasa ojek dari Baubau.
Eh . . nggak salah tuh ada café di situ? Apa saja sajiannya?
Iya, nggak salah koq. Di sepanjang tepi pantai itu banyak terdapat café dan juga restoran yang menyajikan berbagai jenis masakan; mulai masakan barat, masakan Cina, dan tentunya juga masakan Indonesia. Buat pelancong yang ingin menghabiskan malam di Pantai Lakeba, di sekitar situ juga terdapat beberapa hotel lho. Aku sendiri waktu itu sempat nongkrong di sebuah café yang namanya sama dengan nama pantainya, ya . . namanya Café Lakeba.
Selain duduk-duduk di berbagai café dan restoran itu, aku rasa para pelancong juga akan senang berjalan-berjalan di sepanjang pantai berpasir putih itu. Deretan pohon kelapa membuat udara di pantai tidak lah panas, melainkan cukup sejuk. Suasana yang tenang tentunya akan sangat cocok buat mereka yang ingin melepaskan diri dari hiruk pikuknya suasana kota.
Yah . . mudah-mudahan saja kebersihan Pantai Lakeba itu tetap terjaga, demikian juga suasananya sehingga Pantai Lakeba akan menjadi tempat yang ideal bagi para pelancong yang ingin bersantai di tepi pantai, menikmati suasana sambil terkantuk-kantuk karena dibelai sejuknya angin laut yang bertiup lembut 🙂 .–