Monthly Archives: September 2013

Corner of Jakarta – colourful bikes are waiting for you

The pictures below were taken in a corner of Jakarta – Indonesia, which known as the Old City Area. It is located in the northern part of the city. The Old City Area was the heart of a fortress city called Batavia in the Dutch colonial era. That is why there are so many old European styled building in the area. One of them is the one which was used as the City Hall. The building was built by Johan van Hoorn, Governor General of the Dutch East Indies in the 18th century.  I’ll tell you more about the building that now become the Museum of Jakarta’s History later. Now, I just want to focus on the colorful bikes that can easily found in a square in front of the museum.

The Museum of Jakarta's History

The Museum of Jakarta’s History

Anyway, the colorful bikes can be rented to wander around the Old City Area. A one hour tour on a bike is enough, I think. So . . . just go, talk to the bikes owner, choose a bike you like, and once you settle the payment, you can ride around the square or even farther to see and feel the old colonial aura around the area  🙂

IMG_BIK02

IMG_BIK05

IMG_BIK06

Keterangan :

Foto-foto di postingan kali ini aku ambil di salah satu sudut kota Jakarta. Pasti semua sudah tahu deh kalau itu diambil di Kawasan Kota Tua, tepatnya di pelataran Museum Sejarah Jakarta. Yah sebagai pusat kota di Jaman Penjajahan Belanda dulu, Kawasan Kota Tua memiliki banyak gedung bergaya Eropa abad pertengahan, baik yang masih terawat maupun yang sudah setengah hancur. Salah satu yang masih lumayan terawat adalah sebuah gedung yang dahulu dibangun oleh Gubernur Jenderal Johan van Hoorn di abad ke 18. Gedung ini semula dipergunakan sebagai Balai Kota. Cerita mengenai gedung yang sekarang sudah dijadikan Museum Sejarah Jakarta ini aku ceritakan lain kali saja ya. Kali ini aku pengen fokus ke sepeda-sepeda aneka warna yang berjejer rapi di tepi lapangan yang ada di depan museum ini.

Sepeda-sepeda itu bisa disewa dengan harga yang relatif murah untuk dipergunakan berkeliling Kawasan Kota Tua sambil sesekali berhenti kalau ingin berkunjung ke salah satu bangunan tua yang banyak tersebar di daerah itu. Biasanya perjalanan ini akan ditemani seorang pemandu. Mungkin pemandu ini sekalian memastikan bahwa sepeda-sepeda ini akan kembali kepada pemiliknya  😀

Nah jadi tunggu apa lagi? Ayo temui si pemilik sepeda, setelah urusan administrasinya beres, kita bisa langsung memilih sepeda dengan warna yang kita suka, terus . . . langsung sepedaan keliling menikmati suasana tempo doeloe di kawasan itu  🙂

IMG_BIK10

The square in front of the Museum

Categories: Travel Pictures | Tags: , , , | 113 Comments

The World Police Band Concert in Indonesia

On the 1st and 2nd September 2013, Indonesia, or Jakarta to be precise, hosted the 18th World Police Band Concert which was held in conjunction with the celebration of Indonesia-Japan 55 years’ diplomatic relationship as well as ASEAN-Japan 40 years’ cooperation. It is the first time for Indonesia to be a host for such a concert. It is said that the aim of the concert is to promote exchange among police officers around the world through music and to create a safe society.

Police bands? Yes, although the police main duty is to ensure public safety, they can also entertain the public with music by playing band. It is not like the band we know of course, it is a marching band.

On Sunday, September 1, 2013, as always happened every Sunday in Jakarta main streets, there is a car-free-day event; but at that date the people of Jakarta got a special bonus. They were entertained by marching bands of police forces from 5 different countries that paraded along the Thamrin Street playing some popular songs.

The parade was started at 8 AM. Five girls with spectacular and colorful attire opened the parade by walking along the street followed by a group of Tanjidor (a Jakarta traditional music performance). After the Tanjidor group, the marching band from Indonesia’s Institute of Public Administration showed off their talent. Five majorettes lead the band played Indonesia’s patriotic songs, while some member of the band did some acrobatic performance with their bass drum. At the end of the route, some other members made a human tower which was applauded by spectators that swarming the area.

Next, came five Indonesia police women marched with a big banner in their hands with ‘WORLD POLICE BAND CONCERT IN INDONESIA 2013″ written on the banner.

They were followed by the Tokyo Metropolitan Police Band. Several Japanese police woman did visual flair by spinning flags and sometimes tossed the flags while march with the band.

Vietnam Police Band with their white uniform followed after that. At the back of the band, two Vietnam police women wore Vietnamese ao-dai waved their cone shaped hats.

Seoul Metropolitan Police Band was the next. Seven young policemen in Korean traditional costumes played some traditional musical instruments led the way. The sound of the traditional music instruments blend harmoniously with modern musical instruments in the band.

The New York City Police Band which was led by a pretty police women attracted almost everybody. Some male photographers repeatedly aim their lenses to the police woman who kept smile seeing the crowd enthusiast  🙂

To close the parade at that day, the Indonesia marching band which was represented by Drum Corps Cendrawasih of Indonesian Police Academy came into action. They were cheered by the crowd along the street.

All in all, the parade was great. Hope that there will be other international marching band parades in Jakarta in the future.–

girls in colorful attire and a tanjidor group  (gadis-gadis dengan pakaian karnaval diiringi grup tanjidor)

Indonesia’s Institue of Public Administration (IPDN – Jatinangor)

Tokyo Metropolitan Police Band (Kelompok Drumband Polisi Metropolitan Tokyo)

Vietnam Police Band (Kelompok Drumband Kepolisian Vietnam)

Seoul Metropolitan Police Band (Kelompok Drumband Polisi Metropolitan Seoul)

New York City Police Band (Kelompok Drumband Polisi Kota New York)

Drum Corps Cendrawasih – Indonesian Police Academy (Kelompok Drumband Akpol)

Keterangan :

Pada tanggal 1 dan 2 September 2013, Indonesia atau tepatnya Jakarta untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Police Band Concert. Acara ini diselenggarakan dalam kaitannya dengan peringatan ulang tahun ke 55 hubungan diplomatik Indonesia-Jepang sekaligus juga memperingati ulang tahun ke 40 hubungan kerjasama ASEAN-Jepang. Tahun ini, konser diikuti oleh 4 kelompok drumband polisi dari manca negara disamping oleh kelompok drumband kepolisian Indonesia yang diwakili oleh Kelompok Cendrawasih dari Akademi Kepolisian Indonesia.

Nah . . . tanggal 1 September yang bertepatan dengan hari Minggu, dimana seperti biasa dilaksanakan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di sepanjang Jalan Thamrin – Sudirman, Jakarta; masyarakat yang kebetulan berada di sana disuguhi penampilan para peserta konser yang berparade mulai dari Patung Kuda di Jalan Merdeka, melalui Jalan Thamrin, dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia.

Parade dibuka oleh 5 orang gadis yang mengenakan pakaian karnaval warna-warni yang terbuat dari bahan daur ulang. Dibelakangnya sekelompok seniman Tanjidor yang merupakan kelompok musik tradisional Betawi, berbaris sambil memainkan alat musik mereka.

Tidak jauh di belakang para pemusik Tanjidor, kelompok drumband mahasiswa IPDN Jatinangor beraksi. Lima orang mayoret berbaju merah dengan celana panjang putih memimpin kelompok marching band ini dengan penuh semangat dan cukup atraktif. Sesekali mereka melemparkan tongkatnya tinggi-tinggi ke udara dan kemudian menangkapnya kembali dengan sedikit gerakan akrobatik. Beberapa penabuh bass drum juga memainkan alat musiknya sambil berakrobat; dan di akhir rute, beberapa anggota kelompok ini membentuk menara manusia yang disambut tepukan meriah para penonton yang memadati daerah tersebut.

Di belakang para mahasiswa IPDN itu, muncul lima oran Polwan Indonesia membawa spanduk besar bertuliskan “WORLD POLICE BAND CONCERT IN INDONESIA 2013”

Kelompok drumband manca negara pertama yang tampil adalah dari Jepang yang diwakili oleh Polisi Metropolitan Tokyo yang memainkan lagu-lagu gembira. Beberapa Polwan Jepang tampak memainkan bendera besar sambil berderap seirama dengan musik yang dimainkan kelompoknya.

Di belakangnya adalah Polisi Vietnam dengan seragam putihnya. Di bagian belakang barisan, dua orang Polwan Vietnam berjalan mengenakan pakaian tradisional mereka sambil melambai-lambaikan topinya.

Kelompok berikut adalah dari Polisi Metropolitan Seoul yang diawali penampilan beberapa orang polisi muda yang mengenakan pakaian tradisional Korea. mereka berjalan sambil memainkan peralatan musik tradisional yang hebatnya suaranya bisa selaras dengan irama drumband dari rekan-rekannya yang mempergunakan peralatan drumband modern.

Tidak berselang lama, kelompok drumband dari Polisi New York City yang dipimpin seorang anggota NYPD wanita yang cukup cantik muncul. Banyak fotrografer pria yang tak hentinya memotret wajahnya yang selalu dihiasi senyum itu  🙂

Sebagai penutup, drumband Akademi Kepolisian Indonesia dengan anggota yang sangat banyak mulai unjuk gigi. Beberapa lagu pop maupun lagu perjuangan dimainkan sepanjang jalan.

Yah . . . mudah-mudahan saja pertunjukan gratis tapi menarik seperti ini masih akan sering digelar di waktu-waktu mendatang.–

Categories: Event Pictures | Tags: , , , | 110 Comments

The sun set behind the hill

IMG_AAN01

The pictures below were taken at Tanjung Aan, a beautiful beach which can be reached within 1.5 hours drive from Mataram through a smooth and quite wide road. At that time, I found the beach was relatively empty. Only a few travelers were seen in the area. Well . . . I think I arrived at the area when it was the time for other travelers to leave the area and go back to their home or hotel where they stayed during their visit to Lombok. It was a very late afternoon, even it nearly dusk. Tanjung Aan is not a sunset beach like Senggigi, because at Tanjung Aan the sun will always set behind a nearby hill. Fortunately the weather was quite friendly at that time, while mother nature throw away her shyness, and appeared in full beauty with so many colors that decorating the sky.

IMG_AAN02

To be honest, by coming at such a time, I missed the opportunity to enjoy the area’s beauty because it was already too dark to explore the area and admiring the landscape. That is why I cannot tell you more about the area. Perhaps, next time I should be back in the morning so that I will have enough time to wander around the area and capture its beauty  🙂

Anyway, do you still remember that I started posting notes and pictures about Lombok Island by posting sunrise pictures that I got in Trawangan? Now, this post will close the series. So the circle is fulfilled, isn’t it? Beginning with a sunrise and ending with a sunset  😛

IMG_AAN05

IMG_AAN06

IMG_AAN07

IMG_AAN08

 

Keterangan :

Foto-foto yang tersaji dalam postingan kali ini aku ambil di Tanjung Aan, sebuah kawasan pantai indah dan banyak pengunjungnya meskipun belum seramai Senggigi. Pantai ini dapat dicapai dengan berkendara selama kurang lebih 1,5 jam dari Mataram melalui jalanan yang cukup mulus dan juga lebar.

Waktu itu aku sampai di kawasan Tanjung Aan sudah menjelang senja, sehingga kawasan pantai juga sudah mulai sepi. Para pedagang juga banyak yang sudah pulang meninggalkan deretan kios yang juga sudah sepi. Yah . . . memang Tanjung Aan bukanlah pantai untuk menikmati saat-saat matahari terbenam di balik cakrawala. Di situ, matahari akan terbenam di balik bukit yang cukup tinggi, sehingga bagi kebanyakan orang, keindahannya dianggap tidak bisa menyamai keindahan terbenamnya matahari dengan latar depan laut lepas. Tetapi, kebetulan pada waktu aku berkunjung ke Tanjung Aan, cuaca cukup mendukung dan meskipun matahari perlahan bersembunyi di balik bukit, jejak yang ditinggalkannya menurut aku juga tidak kalah indahnya.

IMG_AAN04

Sebetulnya dengan datang pada saat menjelang gelap seperti itu aku rugi juga, karena aku tidak bisa lagi menikmati keindahan kawasan pantai yang konon memiliki pemandangan indah itu. Selimut malam sudah terlanjur menutup semua keindahan itu. Warna-warni alam yang indah perlahan menjadi monoton dengan dominan biru gelap. Itu juga sebabnya kenapa pada postingan kali ini aku gak bisa bercerita banyak mengenai Tanjung Aan ini. Mudah-mudahan lain waktu aku berkesempatan berkunjung di waktu pagi sehingga selain bisa menikmati keindahan yang tersaji, aku juga bisa menceritakan apa saja yang menarik di situ  🙂

Anyway, teman-teman masih ingat apa gak kalau aku memulai rangkaian tulisan dan foto mengenai Pulau Lombok ini dengan menyajikan beberapa foto matahari terbit yang aku ambil di Trawangan? Nah postingan kali ini aku pergunakan untuk menutupnya. Jadi satu siklus sudah terpenuhi ya. Dibuka dengan terbitnya matahari dan ditutup dengan terbenamnya matahari  😛

IMG_AAN09

Categories: Travel Pictures | Tags: , , , | 83 Comments

Blog at WordPress.com.