Today is December 31, the last day of the year. And as I posted it, it has already been almost midnight in my part of the world. In a couple hours the new day will begin. The dark will soon be replaced by the light. The sun will rise in the east, but this time it will be different compared to the sunrises that happened before. The very next sunrise will mark the New Year. The year 2016.
A new year represents a new hope. Letβs leave all the bad things behind as we move forward to pursue more successes. There will be many challenges that should be conquered, as well as many obstacles that should be faced; but behind all those challenges and obstacles, there must be successes waiting for them who can pass all the difficulties they found along the way.
Sunrise is a special moment when the dark gradually vanishing and turn into light, when night become day. The process usually being waited by many sunrise lovers because of its beauty. The beautiful scene will be more perfect if we enjoy it from a beautiful place too.
The place where I took these pictures, for example, was quite pretty. It’s called Walakiri Beach. The beach, like many other beaches in Sumba Island, Indonesia, was sloping and the sand on the beach was white. The water was quite clear and waves were not too big. Coconut trees were standing along the shore and made scenery at the beach more picturesque.
Walakiri Beach was located about 24 kilometers from Waingapu to the east. The road to the beach area was quite good, and travelers could reach the beach in about 30 minutes drive from Waingapu. Unfortunately, it seemed that no public transport covering the area although the beach was one of the locals most preferred beach to visit on the week-end and in the holiday time. To visit it, travelers should rent a car from Waingapu.
On the shore, travelers could enjoy the tranquil atmosphere of the sunrise as well as the warm atmosphere of the sunset as the beach was facing north, to the Sumba Strait. At that time, I was there early in the morning to catch the sunrise, perhaps next time I will go there in the afternoon to enjoy the sunset
And as this is my last post in 2015, before I close it, allow me to wish you all my friends, a happy and prosperous new year in 2016 Β πΒ .β
Keterangan :
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2015. Ya . . sekarang sudah tanggal 31 Desember; dan ketika aku meng-up load tulisan ini, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam di sini. Jadi . . beberapa saat lagi hari baru akan terjelang. Kegelapan akan segera digantikan dengan terang yang ditandai dengan terbitnya sang surya di ufuk timur.
Hal yang selalu terulang tiap hari kan?
Ah tapi kali ini beda. Kali ini terbitnya sang surya akan menandai datangnya tahun yang baru. Tahun 2016.
Tahun yang baru berarti juga harapan yang baru. Mari kita tinggalkan hal-hal yang jelek dan tidak mengenakkan yang kita alami di tahun 2015 dan kita terus maju untuk menyongsong kesuksesan baru di tahun 2016. Tentunya akan banyak tantangan maupun rintangan yang harus kita hadapi di tahun yang baru, tetapi yakinlah bahwa setelah semua penghalang itu bisa kita taklukan, kita akan memperoleh hasil yang sepadan dengan perjuangan kita.
Saat-saat terbitnya sang bagaskara adalah saat-saat yang bagi banyak orang dipandang sebagai saat-saat yang penuh misteri sekaligus juga penuh keindahan. Saat-saat kegelapan secara perlahan digantikan dengan terang biasanya membuat langit penuh warna dan nampak sangat indah, apalagi kalau kita menyaksikan saat-saat itu dari tempat yang indah juga.
Pantai dimana aku mengabadikan momen terbitnya sang matahari yang hasilnya aku sertakan dalam postinganku kali ini, misalnya, tampak cukup indah. Pantai ini dikenal dengan nama Pantai Walakiri. Dan seperti di kebanyakan pantai lain di Sumba, Pantai Walakiri selain landai juga berpasir putih. Airnya yang jernih dan berombak kecil cukup menggoda siapapun untuk bermain air di situ. Deretan pohon kelapa yang berdiri di tepi pantai menambah keeksotisan Pantai Walakiri, apalagi di sisi barat juga terdapat rumpun mangrove dengan bentuknya yang unik yang juga memberikan kesan tersendiri bagi siapapun yang berkunjung ke sana.
Pantai Walakiri ini cukup dekat dengan Waingapu; jaraknya kurang lebih hanyalah 24 kilometer dari Waingapu. Akses jalan menuju pantai ini dari Waingapu juga cukup lebar dan beraspal mulus disamping tentu saja relatif tidak macet. Waktu tempuh rata-rata dari Waingapu ke Pantai Walakiri hanyalah 30 menit. Karena itu pantai ini menjadi lokasi favorit bagi penduduk setempat untuk menghabiskan hari-hari libur mereka; hanya saja kelihatannya belum ada kendaraan angkutan umum yang melayani rute dari Waingapu ke Pantai Walakiri ini, sehingga para pelancong yang ingin berkunjung ke pantai ini haruslah mempergunakan kendaraan pribadi ataupun mempergunakan kendaraan sewa yang bisa diperoleh di Waingapu.
Pantai Walakiri menghadap ke Utara, ke arah Selat Sumba. Dan karena posisinya itu, pelancong dapat menikmati saat-saat terbitnya matahari seperti maupun saat-saat terbenamnya sang surya. Ketika itu, aku hanya berkesempatan menikmati saat-saat terbitnya sang bagaskara, mudah-mudahan saja aku memperoleh kesempatan berkunjung lagi ke sana pada sore hari, sehingga akan lengkaplah perjalananku ke Pantai Walakiri karena bisa menikmati fajar dan senja dari pantai yang sama.
Kemudian, karena ini adalah postinganku yang terakhir di tahun 2015, sebelum aku mengakhiri tulisan ku kali ini, perkenankanlah aku menyampaikan Selamat Tahun Baru kepada semua rekan, sahabat dan juga semua yang sempat mampir dan membaca tulisanku ini. Mudah-mudahan tahun 2016 lebih baik dan membawa banyak kebahagiaan buat kita semua. Amin.–