โHi Mr. Sun, good morningโ, I said from the deck of a boat which I used to travel along a river.
And you know what? My greeting that very early morning made the sun blushed. His face, as well as the ray he emanated was reddish. Once again I beated the sun. I was already on my way to somewhere else when the sun rise ๐
Like I said before, that very early morning I was already on a small boat which brought me cruising a river in South Kalimantan, Indonesia. The river was called Martapura River because it flowed through a small town called Martapura to Banjarmasin, the capital of South Kalimantan Province. Martapura River was not a big river, it was only a tributary of the far bigger Barito River, and yet it had a significant role for the people who lived along the river as it became the main means of transportation that supports economic and social activities. It was also in the same river, traveler could find the famous floating river called Lok Baintan.
At that time, as the sun got higher, I could see activities along the river were started to stir. Not only human who lived along the river that started their activities by taking a bath or washing their clothes from small piers in front of their houses, I also saw swallows flew ups and downs hunting for their preys. Ah . . . morning activities in rural areas always attracted people from urban areas ๐
Anyway, for travelers who interested in cruising the river to visit the famous Lok Baintan Floating Market, they can hire the boat which functioned as river taxis from Banjarmasin. There were several piers where travelers could find the river taxis that gladly take any travelers as long as the price has already agreed ๐
Keterangan :
โHai Matahari, selamat pagiโ, demikian seruku dari geladak sebuah kelotok yang aku tumpangi pagi itu dalam perjalananku menyusuri sebuah sungai di daratan Kalimantan Selatan.
Seruanku pagi itu ternyata membuat Sang Matahari tersipu sehingga tidak hanya wajahnya saja yang memerah, melainkan sinar yang terpancarpun jadi bernuansa kemerahan. He he he . . . sekali lagi aku bangun lebih pagi dari Matahari. Ya pagi itu aku sudah rapi dan sudah di tengah perjalanan ketika Sang Surya baru bangun dari peraduannya ๐
Pagi itu aku berangkat dari penginapanku sekitar jam 5 subuh, ketika langit masih gelap, menuju ke daerah Banua Anyar, dimana terdapat warung Soto Banjar yang terkenal, yaitu Soto Banjar Pak Amat. Bukan . . . bukan nguber mau sarapan soto pagi-pagi, melainkan aku akan menyewa kelotok atau kapal motor untuk menyusuri Sungai Martapura dan berkunjung ke Pasar Terapung di Lok Baintan.
Loh . . memangnya warung soto itu menyediakan kelotok?ย ๐ฏ
Sebetulnya bukan menyediakan kelotok sih, tetapi di dermaga yang terdapat di belakang warung soto itu banyak kelotok yang mangkal mencari penumpang. Dan kalau berangkat dari situ, lumayan bisa menghemat waktu perjalanan juga.
Soal Sungai Martapura sendiri, sebetulnya bukan merupakan sungai yang besar, bahkan sungai ini sebetulnya hanyalah merupakan anak dari Sungai Barito yang merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan. Meskipun demikian, sungai yang memperoleh namanya karena berhulu di sekitar kota Martapura ini, memiliki peran yang penting juga; karena sungai ini merupakan sarana transportasi utama yang berperan besar dan mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Anyway, pagi itu, dengan semakin tingginya matahari dan juga semakin terang dan kuatnya sinar yang dipancarkannya, kehidupan di tepian Sungai Martapura juga mulai menggeliat. Aku lihat di sepanjang aliran sungai penduduk mulai beraktifitas. Sebagian kulihat mandi di tepian sungai, sementara sebagian lagi mencuci pakaian di beranda rumah yang berbentuk mirip dermaga kecil. Tidak hanya manusia, kulihat di udara sekawanan burung layang-layang terbang dengan gesitnya memburu mangsa seolah kuatir kalau kesiangan mereka tidak bisa memperoleh sesuatu untuk dimakan hari itu. Ah . . . memang suasana yang jarang ditemukan di kota-kota besar demikian selalu menarik untuk diamati oleh mereka yang sehari-harinya hidup di kota-kota besar.
Tertarik untuk mengalahkan matahari seperti aku? ๐ Kalau kebetulan berkunjung ke Kalimantan Selatan, para pelancong bisa menyewa kelotok di beberapa tempat di Banjarmasin; salah satunya ya di dermaga yang berada di belakang Warung Soto Banjar Pak Amat itu. Pokoknya, asal harganya cocok, para pengemudi kelotok itu akan dengan senang hati mengantar kemanapun yang dikehendaki penyewanya koq. O ya, jangan khawatir, subuh-subuh pun sudah banyak kelotok yang mangkal lhoย ๐