Daily Archives: December 31, 2016

My last post in 2016

“A large drop of sun lingered on the horizon and then dripped over and was gone, and the sky was brilliant over the spot where it had gone, and a torn cloud, like a bloody rag, hung over the spot of its going. And dusk crept over the sky from the eastern horizon, and darkness crept over the land from the east.”
― John Steinbeck, The Grapes of Wrath

img_tak01

Every day, God provide us with two brilliant shows which never be the same; one in the early morning and the other in the late afternoon. The shows always free for us to enjoy, but almost all of us tend to let the shows gone. The title of the shows was sunset and sunrise. Same titles every day, never ceased even just for a single day.

Today was the last day of 2016. So the sunset would be the last show in 2016. The last sunset of 2016 was the mark that tomorrow would be the first sunrise in 2017. A new year which surely would be full of anything that we should face and conquer in an optimistic way.

In that case, along with the last sunset of 2016, let us throw away any hurt feeling, hatred, envy, disappointments and any other bad feelings. Let us forget those all bad memories and prepare ourselves in welcoming the first sunrise of 2017 that bring along the hope of new beginnings and possibilities.

Happy New Year to you all. May the New Year brings us good times, happiness, health and great success 🙂

Anyway, the pictures in here were taken in Takisung Beach, a beach located in Pelaihari District, South Kalimantan, Indonesia. The beach could be reached easily within 2 hours drive from Banjarmasin through a relatively good road.

img_tak02

Takisung Beach had already been developed into a tourist destination and also been equipped with many public facilities. At the beach there were many simple stalls that sold simple foods and refreshments as well as souvenirs. An operator at the beach rented some unit of ATVs to travelers. Many sampan owners also offered to bring travelers riding their sampans around the beach or visiting small islands off the shore.

img_tak03

The beach itself was a beach with brown sands. The water was quite muddy so it was not suitable for swimming even though the wave was calm. People usually came to the beach just for enjoying the facilities or waiting for the sunset as the beach facing to the west.

img_tak04

As far as I know, Takisung Beach was the most popular beach among any other beaches in Pelaihari District. No wonder there was always travellers at the beach almost every day. And since it was the most popular beach in there, it was easy to find the direction to the beach. I believe if the beach could be managed well, it will become the main tourist destination of Pelaihari.—

img_tak06

img_tak07

img_tak08

Keterangan :

Disadari ataupun tidak, tiap hari Sang Maha Pencipta menyajikan dua buah pertunjukan akbar yang tidak akan pernah sama sampai kapanpun; satu di kala fajar dan yang lainnya di kala senja. Pertunjukan itu selalu diberikan untuk dinikmati secara gratis oleh seluruh umat manusia meskipun sebagian besar dari kita cenderung untuk mengabaikannya dengan berbagai alas an. Pertunjukan akbar itu dikenal dengan nama matahari terbenam dan matahari terbit. Judul yang sama tiap hari tetapi keindahannya tidak akan pernah sama.

img_tak12

Hari ini, tanggal 31 Desember 2016, merupakan hari terakhir di tahun 2016, sehingga matahari terbenam hari ini akan merupakan pertunjukan akbar terakhir yang digelar di tahun 2016 ini pula. Tetapi terbenamnya matahari kali ini bukanlah merupakan suatu akhir, justru ini merupakan suatu pertanda bahwa setelah sang bagaskara kembali ke peraduannya dan beristirahat sepanjang malam, esok dia akan datang lagi menyertai hari yang baru di tahun yang baru juga. Ya . . besok pagi akan merupakan pertunjukan akbar yang pertama di tahun yang baru. Tahun yang pastinya terdiri dari hari-hari yang harus kita lalui dengan cara menghadapi semua hal, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, dengan optimis dan dengan keyakinan bahwa di akhir tahun 2017 nanti kita akan bisa dengan bangga berkata “aku menang!

Karena itu, marilah semua rasa sakit hati, kebencian, iri dengki, kekecewaan dan semua perasaan buruk lainnya kita biarkan ikut terbenam bersama terbenamnya sang surya. Kita lupakan semua kenangan buruk yang kita alami di tahun 2016 dan kita ganti dengan semangat penuh menyambut tahun yang baru yang akan segera tiba. Tahun baru yang tentunya akan membawa harapan dan kemungkinan-kemungkinan baru juga.

Selamat Tahun Baru, Sahabat. Semoga tahun 2017 membawa damai, kebahagiaan, kesehatan dan juga kesuksesan buat kita semua   🙂

Anyway, foto-foto yang aku sertakan dalam postingan kali ini aku ambil di Pantai Takisung, sebuah pantai yang terletak di Kecamatan Takisung, Kabupaten Pelaihari, Kalimantan Selatan. Jarak sejauh kurang lebih 87 kilometer dari Banjarmasin dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam berkendara melalui jalanan yang relatif sudah bagus.

img_tak13

Pantai ini sudah dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata daerah setempat, dan juga sudah dilengkapi dengan fasilitas umum. Di tepi pantai yang berbatasan dengan jalan raya telah didirikan lapak-lapak sederhana yang dipergunakan oleh penduduk setempat untuk berjualan makanan dan minuman selain juga cendera mata dan oleh-oleh khas daerah itu yang berupa berbagai jenis ikan asin. Lebih dekat ke batas air, ada juga orang yang menyewakan ATV kepada para pelancong.

img_tak14

Banana Boat juga tersedia untuk disewa bagi mereka yang berminat. Sementara itu, di bibir pantai, beberapa tukang perahu kelotok berteriak-teriak menawarkan jasanya mengantar para pelancong yang ingin berperahu di sekitar situ.

img_tak16

Di Pantai Takisung, telah dibangun tanggul pencegah abrasi, dan diatas tanggul ini didirikan huruf-huruf yang menandai nama pantai tersebut. Banyak pengunjung yang menyempatkan diri berfoto di depan tulisan itu.

img_tak15

Aslinya Pantai Takisung merupakan pantai berpasir coklat yang lembut. Pantai ini menghadap ke Laut Jawa sehingga ombaknya juga relatif kecil. Sayangnya air laut yang keruh kecoklatan menjadi kendala bagi siapapun yang ingin bermain air di sana. Mungkin adanya beberapa sungai yang bermuara di dekat situ berpengaruh terhadap tingkat kekeruhan air laut di Pantai Takisung. Karena itulah sebagian besar pengunjung di sana hanya bermain di pantai, berfoto ria, ataupun menunggu saat-saat terbenamnya sang matahari seperti yang aku lakukan di sana waktu itu.

img_tak05

Sejauh yang aku tahu, pantai ini merupakan pantai yang paling terkenal jika dibandingkan dengan beberapa pantai lain yang ada di Kabupaten Pelaihari. Karena itu, tidaklah mengherankan kalau pantai ini selalu ramai meskipun bukan pada hari libur atau akhir pekan. Para pedagang di sana pun rata-rata buka tiap hari, tidak seperti di pantai-pantai wisata lainnya. Dengan penataan yang lebih optimal, rasanya pantai ini akan bisa menjadi tujuan wisata utama di Pelaihari.–

img_tak11

Categories: Travel Pictures | Tags: , , , , , | 16 Comments

Blog at WordPress.com.