I was in Bali back then. Yes Bali, an island in Indonesia which was known as an island with thousands Hindhu Temples. Bali was also known as the island of gods; and as we all believe, gods were lived in a place high above, even beyond the clouds. Up till now, many people still wondering what was it like to live gods’ life.
Well . . . in Bali travelers could feel the feeling, not all for sure; at least to feel how it was like when the clouds were below us. Of course everybody could feel such a feeling in any places in the world when they climb a high mountain. But for that, travelers should spend a great effort to reach the top of a mountain.
Here in Bali, travelers could enjoy the same feeling without much effort. They just need to wake up early and then drove to Kintamani.
Kintamani . . . ?
Yes, Kintamani; a region in Bali where travelers could enjoy the cool breeze of Bali highland and also a pretty scenery of a valley with Mt. Batur as the background. In the morning, the valley would be covered with fog that showered by the yellow sunshine. From certain places, the vista was amazing as the fog was looked like a blanket made of clouds spread over the valley.
One of the best places to see such a view was from Pinggan Village. A village located just about 14 kilometers to the east from Kintamani. It was at about 1,000 meters above sea level, so the temperature would be pretty cool at dawn, say about 15 degree Celsius. It was said that Pinggan Village was one of the old villages of Bali since it had already existed since the thirteenth century.
To get the amazing and yet mystical view of clouds covering the village, travelers should come early to the place. Before 6 AM was enough. So for travelers who spent their night in Kuta region, they should start at about 3 AM because it needed about 3 hours drive from Kuta to Kintamani.
Anyway, here I presented to you some pictures I got from the land above the clouds. Hope you can enjoy 🙂
Keterangan :
Kali ini aku mampir ke Bali. Ya . . . Bali, sebuah pulau yang dikenal sebagai Pulau Beribu Pura. Disamping itu, Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata karena keindahannya bak negeri para dewata di atas sana.
Atas . . . ? 😯
Iya, hampir semua orang percaya bahwa para dewa tinggal di atas sana, jauh di atas awan; dan tahu nggak sih kalau sampai sekarang banyak orang sangat ingin merasakan bagaimana sih rasanya hidup bagaikan para dewa di atas sana? Dimana kita bisa memandang hamparan awan yang ada di bawah kita.
Memang keinginan untuk berdiri di suatu tempat sambil memandang hamparan awan di bawah kita bisa saja terpenuhi dimana saja selama kita mau sedikit bercape lelah mendaki gunung. Tapi di Bali ada suatu tempat dimana kita bisa merasakan pengalaman seperti itu tanpa harus bercape lelah mendaki gunung. Pengorbanan yang harus kita berikan hanyalah berkurangnya waktu tidur kita karena kita harus bangun subuh kemudian berkendara ke Kintamani.
Ya Kintamani yang terletak di dataran tinggi memang memungkinkan para pelancong memandang keindahan daerah yang letaknya lebih rendah di kejauhan dengan Gunung Batur yang berdiri kokoh sebagai latar belakangnya.
Kala subuh, di beberapa lokasi, akan tampak hamparan awan yang seolah selimut tebal berwarna putih menutupi lembah yang masih terlelap. Sedikit demi sedikit selimut putih itu akan mulai dihiasi semburat jingga terkena pantulan sinar sang mentari yang baru bangun dari peraduannya.
Nah . . . salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan itu adalah dari Desa Pinggan. Sebuah desa yang berjarak kurang lebih 14 kilometer ke arah timur dari Kintamani. Dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut, tidaklah mengherankan kalau udara di sana ketika pagi menjelang lumayan dingin. Bisa sampai 15 derajat Celsius lho. Jadi buat yang nggak tahan dingin, sebaiknya jacket jangan sampai dilupakan. Sebagai informasi tambahan, Desa Pinggan merupakan salah satu desa tua yang ada di Bali; konon sudah ada sejak abad ke XIII.
Pada postingan kali ini, aku sertakan beberapa foto yang aku ambil di salah satu sudut Desa Pinggan. Dan untuk mendapatkan foto-foto sejenis, sebaiknya pelancong sudah berada di lokasi sebelum jam 6 pagi.
Ya nggak masalah bagi mereka yang memang menginap di Kintamani. Tapi bagi mereka yang menginap di daerah Kuta . . . siap-siap sajalah untuk bangun selepas tengah malam karena jarak Kuta – Kintamani biasanya ditempuh selama 3 jam.
Jadi . . . tertarik mau merasakan sensasi berdiri memandang awan yang berarak di bawah kita tapi tanpa kita perlu bersusah payah? 😛
those photo are take my heart away…
Hi Indri,
Thanks for your nice words 🙂
Spectacular photography, as always, Chris. Awesome!
Thank you, Isabella 🙂
It’s magical…
What a stunning images!!!
Incredible work, Chris 🙂
They looks more like paintings than photos…
Thank you so much for sharing and have a beautiful day ahead 🙂
Thank you, Sreejith 🙂
And have a great and successful week ahead 🙂
Wow! What a view!
Yup … amazing and pretty at the same time 🙂
Its been so long i never visit Bali
So just plan the date, pack and go 😀
Many new destinations in Bali that worth the visit
What beautiful and atmospheric photos! You managed to capture the soul of Kintamani — the volcanoes, the mist, the forest. Just pretty.
Hi Bama,
Thanks for your nice words. It was just a coincident that I could capture the soul of Kintamani 😉
Mengagumkan sekali kondisi alam dipagi hari ini. Kampung yang diselimuti kabut itu kece sekali.
Betul, Mas. Memang pemandangannya mengagumkan. Untung juga saat itu kabutnya nggak terlalu tebal karena kalau terlalu tebal, kampungnya betul-betul ketutup
itu photo apik banget bang chris
Kebetulan dapat nih Win, semula sih sempat was-was karena subuh itu mendung berat. Untung berangsur cerah 🙂
tapi photo2 bang chris emang selalu bagus sih
Makasih pujiannya, Win 🙂
Surreal and beautiful photos ~ it seems the land of Kintamani are calling. The volcanoes along with the mist, you create a dream I sure hope to bring to reality with a visit.
Thank you 🙂
Photo2nya bagus bgt mas. Suka bgt 🙂
Makasih buat pujiannya, Nandito 🙂
Tak henti berdecak kagum dari foto pertama hingga terakhir. Catat ah menikmati subuh di Desa Pinggan. Terima kasih Pak berbagi negeri di atas awan.
Ayo jalan-jalan ke Bali lagi, Bu. Sekalian berkunjung ke tempat Bli Budi di Jembrana 🙂
Never been to Kintamani… Cakep banget yaaaaa
Iya nih, Mbak. Kebetulan nemu tempat yang cakep kaya gini 🙂
Foto-fotonya keren, Om. Menggambarkan negeri di awan, negerinya para Dewa.
Kintamani juga dipuja Ebit G Ade *halah kemana pula jadinya 😀
Fotyonya sih biasa ajalah, Mbak. Alamnya yang memang elok. Pantas jika disebut negeri para dewa 🙂
Very beautiful!
Thank you 🙂
I haven’t been here for awhile to comment and I’ve missed the beauty and professionalism of your blogs. I see a definite improvement in the quality of your photos. They transform me to another place and time and become meditative all on their own.
Hi Sheri,
How are you?
Thank you for your kind words, Sheri. Your words always motivate me to snap more pictures 🙂
I spend most of my time taking care of my husband.
I’m attempting to reconnect with blogs I particularly enjoy and you are definitely on the list.
How’s Tom today, Sheri?
Even we haven’t met, I consider you as one of my family member, and I always bring Tom and you in my prayer to the Lord
Thank you, Chris. Tom is worn out from all the test the docs are ordering and I so hope they allow him to sleep the remainder of the afternoon and evening. Thank you for the continued prayers. We’ve had bumpy roads since January.
Be patient, Sheri, and keep praying. I believe God will hear you
Thank you,bagus sekali👍
Terimakasih, tapi bener deh, kalau lihat langsung di lokasi, jauh lebih bagus
Amazing pict!
Thank you 🙂
Sama2 😊
🙂 🙂
beautiful so peaceful…
Yes, I agree with you. Peaceful…
Pernah beberapa kali ke Kintamani tapi selalu nyampe sana siang hiksss.. cakep bangat pak foto awannya, berasa kehipnotis lihatnya. Kemaren ke Bali lagi tapi cuma diving doang hehehehe..
Bali sebetulnya masih banyak menyimpan tempat-tempat indah yang belum banyak orang tahu juga lho Lin
Keren,mas…
Terimakasih ya Mas 🙂