Daily Archives: July 6, 2016

Beautiful mosque by the river

That afternoon, I had just entering Samarinda, the capital city of East Kalimantan Province, Indonesia, from the neighboring city called Balikpapan. When I passed the bridge that spanned over the Mahakam River, I saw a big and beautiful mosque with its domes and minaret gleamed under the yellowish afternoon sun. The locals said that the mosque was Samarinda’s Islamic Centre Mosque, which was also the second largest mosque in Indonesia after Istiqlal Mosque in Jakarta.

IMG_ICM01

The mosque was erected on a land that previously was a saw mill owned by a government company, which then been donated to East Kalimantan Province. It needed 7 years to build the beautiful mosque which was inaugurated in 2008.

IMG_ICM02

At a glimpse, the mosque looked like the Hagia Sophia in Istanbul, Turkey; but it also adopted the local culture. It has 7 minarets which consisted of one main minaret, four smaller minarets at every corner of the mosque and two minarets at the main gate. The main minaret was 99 meters high while the smaller minarets was not that high.

IMG_ICM03

I took these pictures from across the river while waiting for the sunset. Unfortunately I did not have enough time to take the picture from the other side of the mosque. I hope that I would have another chance to visit Samarinda and took pictures from there.—

Keterangan :

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki populasi pemeluk agama Islam terbesar di dunia, makanya tidaklah mengherankan jika pelancong dapat dengan mudah menemukan masjid di hampir seluruh pelosok negeri ini. Ada bermacam bentuk bangunan masjid yang pada gilirannya juga membuat masjid-masjid tersebut menjadi tujuan wisata religi yang peminatnya juga tidak bisa dibilang sedikit.

Dari sekian banyak masjid yang pernah aku kunjungi ataupun hanya sekedar melewatinya, kadang aku menemukan masjid-masjid yang indah dan besar, selain juga ada banyak yang unik. Nah . . dari antara sekian banyak yang menurut aku indah, adalah Masjid Islamic Centre di Samarinda.

IMG_ICM04

Pertama kali aku melihat masjid ini adalah ketika pada suatu sore aku mulai memasuki kota Samarinda dan mulai menyeberangi jembatan yang terbentang di atas Sungai Mahakam. Di kejauhan aku melihat sebuah bangunan yang sepintas mirip dengan Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Segera aku meminta Pak Anto, yang mengantarku waktu itu, untuk lewat di depan bangunan masjid tersebut. Dan ketika kendaraan yang aku tumpangi melintas di depannya, keindahan masjid makin tampak nyata. Di halaman masjid yang tampak luas itu, tampak beberapa bus terparkir, mungkin waktu itu sedang ada rombongan yang kebetulan sedang memenuhi panggilan untuk menunaikan sholat, mengingat memang sudah waktunya. Aku memutuskan untuk tidak berhenti karena kuatir mengganggu kekhusukan mereka yang sedang bersembahyang di sana. Aku kemudian meminta Pak Anto untuk menuju ke seberang sungai, sehingga aku bisa mengabadikan kemegahan masjid yang merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta itu, dengan bentang Sungai Mahakam sebagai latar depannya.

IMG_ICM08

Setelah beberapa saat mencari-cari lokasi yang tepat, akhirnya aku menemukan sebuah gang sempit menembus sebuah perkampungan sederhana, dan gang tersebut membawa langkah kakiku ke tepian sungai, hampir berseberangan langsung dengan Masjid Islamic Centre. Kebetulan saat itu matahari sudah mulai condong ke barat. Sinarnya yang kekuningan menyiram kubah dan menara-menara masjid. Dan tidak lama kemudian ketika matahari makin condong ke barat, lampu-lampu di masjid itupun mulai dinyalakan sehingga menambah keindahannya.

IMG_ICM09

Masjid Islamic Centre Samarinda dibangun di atas tanah yang semula merupakan tempat penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur. Mulai dibangun pada tahun 2001 dan butuh waktu selama tujuh tahun untuk menyelesaikan masjid yang megah ini. Bagaimana tidak bisa dibilang megah kalau selain kubah utamanya yang berukuran sangat besar, masjid ini juga memiliki tujuh buah menara. Menara utama masjid memiliki tinggi 99 meter sebagai simbolisasi Asmaul Husna. Di keempat sudut bangunan masjid juga terdapat menara-menara yang ukurannya lebih rendah dari menara utama. Dua menara lagi dibangun mengapit gerbang masuk masjid. Keenam menara selain menara utama itu merupakan simbolisasi keenam Rukun Iman.

IMG_ICM10

Sebetulnya agak menyesal juga sih kenapa ketika itu aku tidak menyempatkan diri masuk ke dalam masjid dan mengagumi keindahannya dari dalam. Yah mudah-mudahan masih ada kesempatan lain untuk berkunjung ke Samarinda, dan kalau ada kesempatan itu, aku pasti akan menyempatkan diri untuk mengagumi kemegahan masjid ini dari jarak yang lebih dekat atau bahkan dari dalamnya.

O ya, kebetulan aku posting kali ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, karena itu pada kesempatan ini, perkenankanlah aku juga mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 SYAWAL 1437H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

IMG_ICM11

Categories: Travel Pictures | Tags: , , , , , | 27 Comments

Blog at WordPress.com.