Time flies so fast. It has been more than two weeks since my last post. I hope, however, that you still remember what I posted back then.
Yes . . I posted about horses that roamed Mou Dulu Savanna in East Sumba.
Now, I posted about a beach which located close to Mou Dulu Savanna. It was beyond the savanna to be précised. The beach was known as Puru Kambera Beach.
It was close to sunset time when I visited the white sandy beach that had row of pines bordering the beach area. The row of pines made the beach area was not too hot in midday. In holiday time, many locals visited the beach area and relaxing under the pine trees; some of them picnicking while others just laying down and dozing off while enjoying the gentle breeze caressing their body.
Puru Kambera Beach was not too crowded when I was there. On the contrary, it looked deserted. It seemed that only my family was there. Well . . . another “private beach” for me and my family in Sumba 😛
Puru Kambera which could be reached in about 1 hour ride from Waingapu was a perfect place to enjoy sunset. Fortunately, when I was there, the weather were quite good, so I could get pretty moments when the sun setting.
Here I share to you all the pretty sunset moments that I captured in Puru Kambera Beach. Enjoy! 😀 .–
Keterangan :
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa sudah lebih dari dua minggu berlalu sejak terakhir kalinya aku nge-post. Meskipun demikian, aku harap Teman-Teman masih ingat postinganku yang terakhir itu ya, karena postinganku kali ini boleh dibilang merupakan kelanjutannya. Bukan kelanjutan ceritanya sih, tapi kalau mau menuju pantai yang foto-fotonya aku posting kali ini, mau nggak mau harus melewati savanna yang sudah aku sebutkan di postinganku sebelum ini.
Pantai Puru Kambera, demikian orang menyebut pantai yang indah ini. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Waingapu yang merupakan ibu kota Kabupaten Sumba Timur, menjadikan pantai ini sebagai salah satu tujuan wisata utama bagi penduduk Sumba Timur khususnya. Karena itu, tidaklah heran kalau pada tiap akhir pekan maupun hari-hari libur, Pantai Puru Kambera yang memiliki pasir putih yang terbentang luas di bibir pantainya ini menjadi ramai.
Daya tarik pantai ini tidak hanya dari bentangan pasir putihnya yang mencapai panjang hampir 5 kilometer dengan lebar mencapai 50 meter dan air lautnya yang jernih dengan alun yang tenang saja, melainkan juga dari jajaran pohon cemara yang seolah memagari daerah pantai itu. Nggak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya pohon-pohon cemara itu, udara di pantai juga jadi tidak terasa terlalu panas. Banyak pengunjung pantai yang memanfaatkan kerindangannya untuk duduk-duduk santai menikmati belaian angin sambil memandang laut lepas.
Aku kesana tidak pada hari libur dan juga tidak di akhir pekan sehingga aku mendapati Pantai Puru Kambera yang sepi. Boleh dibilang tidak ada pengunjung lain selain aku dan keluargaku sore itu. Yah . . . sekali lagi aku menikmati “kemewahan” karena Pantai Puru Kambera sore itu seolah-olah menjadi pantai pribadi buat aku dan keluargaku 😛 😛
Pantai Puru Kambera yang bisa dicapai dengan berkendara selama kurang lebih 1 jam dari Waingapu itu merupakan spot yang tepat untuk menikmati saat-saat matahari terbenam. Ketika aku ke sana, kebetulan cuaca cukup cerah sehingga aku cukup leluasa untuk menangkap keindahan saat terbenamnya sang surya di sana.
Bersama postinganku kali ini, aku sertakan juga beberapa hasil jepretanku di Pantai Puru Kambera untuk kita nikmati bersama. Semoga suka ya 🙂 .–
Pingback: A beach beyond a savanna – www.nurahmanafandi.com
Suka…
Bagus dan tenang pantai nya..
Iya Mbak, enak buat ngelamun juga di sana 🙂
Janganlah kesambet nanti, buat baca buku aja..
Ha ha ha . . . Mbak Ria bisa aja 😀
Masih perawan kayanya nih pantai.
Nggak lah Jat, dah lumayan rame koq kalau pas hari libur. Itu kata orang sana lho ya
Oh gitu. Kirain masih perawan.
Ya yang penting masih bersih lah Jat
Suka bangat pak Chris dan sepi lagi, aku bisa salto dan jungkir balik lihat pantai seperti ini. hehehe.. sambil pose gaya yoga dengan background mataharinya keren gini hikss pengen nangis jadinya.
Ah bener banget Lin, pose gaya yoga dgn background matahari terbenam jadi kelihatan siluetnya aja, pasti keren
Beautiful place – and a nice capture of the happy girls!
Thank you, Puzzle.
The girls are my daughters 🙂
So it must be a joy for you, too. 🙂
You’re absolutely right, Puzzle 🙂
I get bored by the beach
.
.
.
.
.
No one ever said 😛
Ha ha ha … the same as the sunset and the sunrise, no one ever said that they get bored of 😀
Very nice pictures.
Thank you 🙂
Salam untuk duo bidadari kelg yang penikmat senja elok di pantai eksotik ini ya Pak.
Jajaran cemara pelindung abrasi sekaligus peneduh ya Pak.
Terimakasih, Bu. Salamnya sudah aku sampaikan dan mereka menyampaikan salam balik.
Soal cemara-cemara itu, menurut penduduk setempat itu tumbuh alami, Bu. Jadi rasanya memang sudah diatur oleh Sang Pencipta bahwa Pantai Puru Kambera sejak dahulu memiliki peneduh dan pelindung abrasi
aduuuh cantiiknya pak.., bikin terpesona
Sumba sungguh indah
Memang alam Sumba cantik banget, Mbak. Makanya aku masih berniat kembali ke sana sebelum terlanjur rame seperti pulau-pulau wisata lainnya
wah, keren banget pantainya mas… didukung juga dengan jepretannya yang mantap banget. salam kenal ya mas.
Salam kenal juga Mbak 🙂
Iya, pantainya memang indah, aku sih cume ngejepret keindahan yang tersaji saja koq Mbak 🙂
pantai indah dan sepi begini … tentrem
bener2 asyik menikmati matahari terbenam disini …
Bener, Mas. Enak dipakai nyepi 🙂
So incredibly beautiful! Those views
Thanks 🙂
mati aku ooom…baguuus bangeeeet inih..
damnt i love indonesia much ..
Iya Wiend, di sana memang bagus banget. Savananya juga keren. Aku masih ada foto yang aku ambil dari tepi jalan sehingga kelihatan savananya, tapi belum aku post di sini