Daily Archives: August 31, 2014

A beach at the foot of a hill

You still remember my last post about Langkisau Hill, don’t you? Well . . at the foot of the hill lies a beach which quite known for the locals as their favorite tourist destination. Although visited mainly by locals, the facilities in there were quite complete. I heard that the local government had a plan to introduce the beach to much wider travelers and tourists so the beach would became one of West Sumatra Province’s main tourist destinations. The beach’ name was Pantai Carocok or Carocok Beach.

IMG_CAR01

Pantai Carocok was facing to the west, to the Indian Ocean. Even by facing the Indian Ocean, however, the waves were calm; perhaps the beach’ location which was in a bay made the waves were not as big as in other places that faced the Indian Ocean. The water was quite clear in there, so travelers could see the sea bed clearly, and watching school of small fishes swam in the sea water from the sea bridges. Sea bridges? Yup, the local government had already built some sea bridges which crisscrossed the beach area to enable visitors enjoyed the beach area freely off the shore as well as to enable visitors who wanted to visit a small rock island called Batu Kareta Island which located only about 200 meters off the shore. At each intersection on the bridges, the government also built small gazebos. Psst . . when I was there, I saw many couples used the gazebo to enjoy a romantic moment caressed by the soft sea breeze 😛

IMG_CAR02

Aside of Batu Kareta Island, there was also another island nearby called Cingkuak Island. Cingkuak Island could not be reached via the sea bridges; it could be reached only by sampan or a small boat, instead. Travelers were only had to pay Rp 10,000.– (approximately US$ 1.–) per person to be transferred by locals in a sampan. Cingkuak Island had many water sport activities, such as banana boat and jet-ski. For them who like to explore, they could visit the ruin of a Portuguese’s fort in there. Yup, an old fort ruin, as Cingkuak Island was the place where the Portuguese landed when they came to Sumatra in the 16th century.

IMG_CAR11

Carocok Beach could be reached easily by public transport from Painan, even it could be reached on foot as it was only about 2 kilometres from Painan’s city centre. Because of that, the beach was almost always swarmed by visitors. There was a row of stalls sold any kind of souvenirs, foods and refreshments on an area destined for the sellers. The parking area was also already been built not too far from the beach. Clean toilets were easily been found on the area. With such facilities, especially if the facilities maintained well, I believe that the local government plan to attract more tourists would be success.

IMG_CAR07

Keterangan :

Masih ingat postinganku yang lalu tentang Bukit Langkisau, kan? Nah . . tahu gak kalau di kaki bukit itu terdapat sebuah pantai yang menjadi tujuan wisata utama bagi penduduk setempat, meskipun sekarang banyak juga pengunjung dari tempat-tempat yang lebih jauh yang juga berkunjung ke sana, apalagi sekarang fasilitas yang tersedia untuk pengunjung semakin lengkap. Bahkan aku sempat memperoleh informasi kalau pemerintah setempat berencana membuat pantai ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Propinsi Sumatra Barat ini. Pantai yang aku maksud di sini dikenal dengan nama Pantai Carocok.

IMG_CAR08

Pantai ini menghadap ke barat, sehingga cocok sekali bagi pemburu sunset. Menghadap ke barat berarti langsung menghadapi luasnya samudera lepas karena di sebelah barat Sumatra adalah Samudera Hindia yang terkenal dengan ombaknya yang dahsyat. Eh tapi di Pantai Carocok bisa dibilang kalau ombaknya sangat kecil lho, mungkin karena posisi pantai yang ada dalam sebuah teluk. Pasir pantainya yang kecoklatan cukup lembut terasa ketika telapak kaki kita melangkah di atasnya. Air lautpun cukup jernih di sana sehingga dasar laut dan juga kumpulan ikan-ikan kecil yang berenang berkelompok dapat dengan jelas kelihatan kalau kita melihat dari atas jembatan yang membentang di atas laut. Ada jembatannya juga? Yap, salah satu keunikan Pantai Carocok adalah bahwa di pantai terdapat bentangan jembatan beton yang dibangun saling silang menyilang sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati pantai sampai agak ke tengah laut, disamping juga memungkinkan pengunjung untuk datang ke sebuah pulau karang yang bernama Pulau Batu Kareta, yang terletak kurang lebih 200 meter dari Pantai Carocok. Dahulu, pulau itu bisa dicapai dengan berjalan kaki hanya pada saat air laut surut, tetapi dengan adanya jembatan seperti sekarang, kapanpun pengunjung bisa datang ke pulau tersebut tanpa mempergunakan perahu. Tadi aku sempat sebutkan bahwa jembatan yang dibangun di atas laut ini saling silang menyilang. Nah di tiap-tiap persilangan tersebut, seperti juga di beberapa ujung jembatan yang ada di atas laut, dibangunlah sebuah gazebo mungil sehingga pengunjung bisa beristirahat dan menikmati panorama laut dari sana. Pada waktu aku kesana, di kebanyakan gazebo, yang aku lihat adalah pasangan-pasangan yang lagi pacaran. Hmmm . . . asyik juga mungkin pacaran di atas laut ya, asal jangan sampai kecebur saja 😛

IMG_CAR09

Di lepas pantai, selain Pulau Batu Kareta, ada pula pulau lain yang letaknya cukup dekat dengan pantai, meskipun pulau ini tidak bisa dicapai dengan jembatan. Jadi untuk menuju ke pulau tersebut haruslah dengan mempergunakan sampan ataupun perahu dengan motor tempel milik penduduk setempat. Nama Pulau itu adalah Pulau Cingkuak. Tarip menyeberang dengan sampan dari Pantai Carocok ke Pulau Cingkuak waktu itu adalah Rp 10.000,– per orang. Banyak orang menyeberang ke pulau itu karena Pulau Cingkuak memiliki fasilitas olah raga air yang cukup lengkap disamping juga pasir pantai yang lembut dan bersih. Pengunjung bisa bermain banana boat ataupun jet ski di sana. Buat mereka yang lebih suka menjelajah, di Pulau Cingkuak juga terdapat reruntuhan sebuah benteng Portugis yang mungkin menarik juga untuk dijelajahi. Benteng Portugis ya? Koq bisa? Iya betul Benteng Portugis, karena menurut catatan sejarah, pertama kali Bangsa Portugis menginjakkan kakinya di Sumatra ya di Pulau Cingkuak itu.

IMG_CAR06

Pantai Carocok dapat dengan mudah dicapai dengan kendaraan umum dari Painan. Bahkan banyak juga yang berjalan kaki ke sana dari Painan. Maklum saja karena jaraknya hanya sekitar 2 kilometer dari pusat kota Painan. Karena itu, tidaklah heran kalau kawasan pantai ini bisa dibilang tidak pernah sepi dari pengunjung, apalagi dengan fasilitas yang sudah tertata dengan rapi di sana. Misal saja tempat parkir yang cukup luas yang lokasinya sangat dekat dengan pantai; dan juga deretan warung yang menjual aneka cendera mata, makanan khas setempat maupun minuman yang berjajar rapi di tempat yang telah disediakan. Musholla dan toilet yang bersihpun ada di sana. Aku rasa asalkan semua fasilitas itu tetap terpelihara dan terjaga kebersihannya, rencana pemerintah setempat untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Pantai Carocok akan berbuah manis. Ya kan? 🙂

IMG_CAR10IMG_CAR12

Categories: Travel Pictures | Tags: , , , , | 69 Comments

Create a free website or blog at WordPress.com.