On my second day in my last visit to a small town called Tegal in Central Java, I found myself ‘trapped’ in a rainy day, so I just spent my time in my hotel room. At about 4 PM, however, the rain stop; and although dark clouds still hanging here and there, I could see colorful sky behind the clouds. In hoping that I could get a pretty and colorful sunset from a beach nearby, I prepare myself to make a short trip to the beach.
Knowing that usually the town beach was pretty crowded in such a time, I decided to go to another beach not too far from the town beach. My friend once took me there, so I hope that I could find the location easily. It was a beach surrounded by fisherman’s houses. Yes, it was in a village inhabited by fishermen and the beach’s name was taken from the village name, Muarareja. It was neither a tourist spot nor a leisure destination beach, so I could hope that the beach was not too crowded except for some locals doing their daily routines.
But, alas, I could not find the right way to the beach. Seemed that I was lost and I found myself on a narrow road with coastal ponds at either sides of the road. The beach was nowhere to be seen from that place because of the high mangrove trees on each sides of the coastal ponds blocked my sight to the sea.
After trying to continue my trip on the narrow road for some time, at last I decided to turn back as the road became narrower and the sky became darker. Did not want to go back to the hotel empty handed, I stop on a bridge over an estuary on my way back when I saw the sky was like a giant canvas painted with beautiful pattern of amazing colors. I join some locals on the bridge enjoying sunset while fishing with a long fishing rod.
So here I share what I saw at that time; but believe me, it was much prettier if you saw it directly on the bridge 🙂
Keterangan :
Di hari kedua pada kunjunganku yang terakhir ke kota Tegal, sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah, aku sempat ‘terjebak’ di kamar hotel karena hujan yang turun seharian. Untungnya sekitar jam 4 sore hujan berhenti. Ketika aku melihat dari jendela kamar hotel, aku lihat langit yang dipenuhi aneka warna indah di ufuk barat meskipun awan mendung yang tidak merata masih juga nampak di sana-sini. Wah boleh juga nih cuacanya; rasanya boleh juga kalau ke pantai untuk menikmati saat-saat terbenanmya sang surya sore itu.
Aku segera bersiap-siap untuk berangkat ke pantai. Sore itu aku memutuskan untuk tidak mengunjungi pantai kota, melainkan ke pantai lain yang terletak di sebuah desa nelayan, dengan pertimbangan bahwa di sana akan lebih sepi. Seandainyapun ada orang, tentunya itu para nelayan atau anggota keluarganya yang sedang melakukan aktifitas harian mereka. Nama desa nelayan itu adalah Desa Muarareja dan pantainya diberi nama sesuai dengan nama desa dimana pantai itu berada, yaitu Pantai Muarareja.
Kebetulan aku pernah diajak salah seorang temanku ke pantai itu, sehingga sore itu aku yakin pasti akan bisa menemukan jalan ke arah Pantai Muarareja dengan mudah. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata aku tersasar dengan sukses saudara-saudara 😳 Entah aku salah berbelok di mana, tahu-tahu aku sudah berada di sebuah jalan yang relatif sempit yang kedua sisinya terdapat tambak yang dipagari pohon bakau. Di depanku, aku melihat jalanan semakin sempit lagi. Waduh . . repot juga nih, perasaan dulu waktu aku diajak temanku itu jalanan cukup lebar dan kendaraan bisa diparkir sampai di tepi pantai. Akhirnya daripada terlanjur masuk dan akhirnya stuck di sana, apalagi juga hari sudah semakin sore, aku memutuskan untuk memutar balik kendaraanku untuk menuju pulang. Untungnya, masih untung juga sih 😛, ketika melewati sebuah jembatan yang membentang di atas muara sebuah sungai, aku melihat kalau langit bagaikan sebuah kanvas raksasa dengan lukisan yang indah berwarna-warni, sehingga aku memutuskan untuk memarkirkan kendaraan di tepi jalan kemudian bergabung dengan beberapa penduduk yang sedang memancing di atas jembatan sambil menikmati suasana senja.
Nah di postingan kali ini aku sengaja share apa yang aku lihat sore itu. Tapi percayalah kalau melihat langsung di sana, keindahannya jauh di atas apa yang berhasil aku tangkap dengan kameraku ini. Jadi, jalan-jalan menikmati keindahan alam tidak selalu harus ke tempat wisata ya 🙂
Pemandangannya sungguh indah Chris, iyaa seperti lukisan 😉 .
Oh ya oot, mau tanya watermark ditiap foto bisa transparan begitu, pakai apa Chris?, klo saya slalu gunakan picmonkey utk ngedit2 tmasuk membuat watermark.
Terimakasih Mbak. Ini fotonya sebetulnya agak maksa sih 🙂
Untuk watermark, aku pakai photoshop, Mbak
Tetep cakep mas. Dramatis malahan
Thanks Mbak. Langitnya yang cakep sih Mbak, cuma mau ambil langitnya aja koq kayanya ada yang kurang gitu
Beautiful captures Krishna!
Regards,Laura
Thank you, Laura
Beautiful colours and pictures!
Thanks, Indah 🙂
Ini nyasar yang membawa berkah Om, hahaha. Terkadang, karya Tuhan terasa lebih sedap bila dilihat dengan mata kepala sendiri daripada yang tersaji dalam bingkai foto. Eh, foto-foto di atas seperti didongkrak parameter fill-light nya ya?
Betul, itu nyasar membawa berkah meskipun sempat deg-degan karena mblusuknya kedalaman.
Soal foto, iya itu aku dongkrak karena kondisi di lapangan betul-betul tricky buat cameranya akibat kontras yang cukup tinggi. Sebetulnya bisa diakali kalau kita pakai filter ND-Grad sih, cuma kebetulan waktu itu aku gak bawa
Hmmm, nggak dicoba pakai filter graduated ND di Photoshop/Lightroom Om? Menurut saya biar fotonya nggak flat gitu, kayak kurang kontras sih.
Nah itu dia, buat pakai ND-grad di Photoshop aku blm bisa nih. Perlu belajar lagi 😛
Wow! These sunsets look like art, they are so beautiful! I swear Indonesia must have some of the most glorious sunsets on earth!!!
Thank you, Shelley
Pemandangan pantai dan suasana sorenya dalam bingkai Foto, cakep banget,
bisa berguru nih 🙂
Ah ini kebetulan saja memang suasana sorenya yang bagus koq Mbak, aku sendiri juga masih belajar untuk menghasilkan yang lebih baik lagi
Walau ga sampai di tempat tujuan, tapi selalu ada hal baik ya Mas… :’)
Photo nya keren sekali.
Betul; selama kitanya juga berpikir positif, rasanya ada saja sesuatu yang bisa kita dapatkan 🙂
Foto-foto Pak Chris memang khas di mata 🙂
Terimakasih, Dev 🙂
suasana kampung nelayan di senja hari juga tak kalah cantik dengan pantai terkenal..
warna senja yang cantik..
Betul Mbak, malah di tempat yang tidak terkenal begini kadang-kadang kita memperoleh keindahan yang lain
serius ada yg beginian di tegal? Subhanallah…cantik banget itu senjanya om..iri deh bisa menangkap senja macam itu. di surabaya, gak pernah liat senja kaya gitu 😦
Iya ini di Tegal, Eda. Agak kepinggirannya sih. Aku juga kagum dengan pemandangan senjanya waktu itu, tapi itu bisa terjadi dimana saja koq. Biasanya kalau seharian hujan dan menjelang sore hujannya berhenti, hampir dipastikan kalau pemandangan sunsetnya cakep. Coba deh perhatikan
Senja yang indah dan damai pak chris 🙂
Yup, betul banget, Yus 🙂
Fabulous Pak. The sky, the clouds, the reflection… amazing 🙂
Yup, nature painting never cease to amaze us 🙂
perfekto puortoreko tegal itu ya om…:D
dan perfect sekali picknya,kemuning jingga saat senja menjelangnya ciamik om..berpadu langit biru dan hijaunya laut ini terbayar nyasarnya ya 😀
liputan yang pertamanya mana ya 🙄
aku yang tertinggal atau emang aku mlewatkan,foto2 om pas ditegal?
Kalau pas aku dapatkan foto-foto yang ada di postingan kali ini memang gak ada liputan pertamanya koq, wong aku ke Tegal bukan buat jalan-jalan. Tetapi kira-kira setahun lalu aku memang pernah bikin postingan mengenai kota kecil ini juga. Kalau mau lihat, bisa dilihat di sini dan di situ 🙂
Ya untung sempat nemu pemandangan ini, jadi rasa kesel gara-gara nyasar bisa sedikit terobati 🙂
Mas cris 8 jempol buat anda 🙂
Lho banyak amat jempolnya, itu punya siapa aja? 😛
sama misua aku ( suami aku ) aku paksain juga 😀
Ha ha ha . . . okeh, maturnuwun buat Mbak Ria dan suaminya 😀
😛 sama sama mas
Sip . . 😉
Sunset memang indah, apalagi melihatnya di alam langsung yg masih murni, bukti kebesaran Tuhan. Btw fotonya mengingatkanku akan kampung halaman
Betul, menikmati panorama sunset di alam yang masih murni memang tidak pernah membosankan 🙂
Eh ngomong-ngomong dimana kampung halamannya? Memang suasananya mirip sama yang di foto?
Ih suka banget semburat menguning nya 🙂 Foto2 mas chris selalu juara
Terimakasih sudah suka sama hasil jepretanku, Mas Cum 🙂
Pokok e indah lah
Tidak ada kata lain 🙂
Terimakasih Uda 🙂
Beautiful skies, Chris, and those boats look very pretty. 🙂
Thank you, Sylvia 🙂
Wow! Those photos! Love the orange in the sky…seems like you caught a good day out. 😊
Thank you 🙂
Jelang senja mari bergegas pulang dibalik 180derajat oleh Pak Krish, mari sejenak di luar menikmati kanvas AgungNya.
Baris terakhirnya terasa sekali, keindahan alam ada di keseharian kita…..
Terima kasih Pak, berbagi keagungan senja. Salam
Betul Bu, kalau kita mau rasanya kita bisa menemukan keindahan hampir di semua tempat 🙂
wow.langitnya cantik sekali mas apalagi kl ada bayangannya di permukaan air ya 😛
Betul banget, Mbak 🙂
Fie ca sfanta sarbatoare a invierii domnului sa-ti aduca cele 4 taine divine: incredere, lumina, iubire, speranta. Clipe de neuitat alaturi de cei dragi si numai realizari! O seara binecuvanata alaturi de familie! http://i1024.photobucket.com/albums/y301/Petilea_Noidoi/1656_sarb_zps1aa10bf9.jpg
May the holy feast of the Resurrection bring you divine mysteries 4: reliable, light, love, hope. Unforgettable moments with your loved ones and only achievements! An evening with family blessings!
Thank you Ileana, and Happy Easter to you and your loved ones too
Christ is Risen!
Indeed and with that we are redeemed!
waah… bagus-bagus foto dan ceritanya!
Keren deh.. 🙂
Thanks, Tania 🙂
photonya indah sekali Pak Krish. Kurasa sih hasil jepretan itu dipengaruhi banyak oleh suasana hati yang motretnya juga, selain teknik photography yang dikuasai tukang potretnya.
Jika yang motret merasa langitnya sangat indah seperti kanvas raksasa yang penuh dengan lukisan indah, tentu hasil jepretannya ngikutin…he he..
Saya jadi teringat punya seorang teman yang punya hasil jepretan jauh lebih indah dari aslinya. bahkan ketika ia menjepret tepi sungai yang kumuhpun jadinya terlihat indah.. Sampai saya bilang padanya kalau dia itu tukang potret spesial yang busuk-busuk agar menjadi indah.
Btw Pak Krish suka banget sama pantai ya Pak? Kalau aku ikut ke sana, pasti nyari-nyari burung yang barangkali nyelip terbang di semak bakau ha ha..
Terimakasih Mbak. Aku setuju sama Mbak Dani karena itu berlaku untuk aku sih. Memang kalau lagi gak mood hasilnya juga kacau. Barang yang indah juga jadinya kusam 🙂
Soal suka, pada umumnya aku suka alam, gak terbatas hanya pantai. Cuma kebetulan saja beberapa perjalanan yang aku lakukan akhir-akhir ini lagi banyak di daerah yang berpantai. Untuk pantai yang juga merupakan habitat burung, mungkin bisa ke Muara Angke atau ke salah satu pulau di Kepulauan Seribu, Mbak. Yuk kita barengan ke sana, keluarga Mbak Dani sama keluargaku biar rame 😀
Absolutely breathtaking photos!
Thank you 🙂
Setuju om…wisata ngak harus ketempat yang lumrah…terkadang tempat yang baru memberikan nuansa berbeda..apalagi terhalang hujan, pokoe dinikmati dan jepret terus..pasti ada yang nyangkut dikit om yach hihihi
Setuju Bli. Malah kadang ditempat yang gak umum kita bisa menemukan sesuatu yang unik ya Bli
The sky is so dramatic… beautiful capture Chris 🙂
Thank you, Sreejith 🙂
Beautiful Sky.. i love it
Glad to know that you love it, Leyla