Once I heard about a small but beautiful waterfall known as Curug Ciputri or Ciputri Waterfall, which is located not too far from the Java North Coast main highway. So when I happened to pass near the area last year, I tried to visit the waterfall. Unfortunately, when I asked for the exact location, nobody could give me the direction. So my first attempt to reach the waterfall was a total fail 😦
Several months after my first attempt, luckily I’ve got a new friend who was born in the area, thus he knows exactly the location of Curug Ciputri. So, with him as my guide, my intention to see the waterfall was fulfilled 🙂
Curug Ciputri is located close to a small town called Cigugur, and actually easily reachable by car. The waterfall itself can be reached after about 15 minutes walk through a light pine forest from the parking lot. There is also a camping ground nearby which called Palutungan.
The temperature in the area is quite cool all year long, because it is located about 1,100 meters above sea level. And since not many know about the place, except the local people, the visitors of the place dominated by the people who lived nearby. When I visited the place, aside of my friend and myself, there were only a few people been seen at the waterfall area.
It is said that the name Ciputri was given to the 12 meters high waterfall because when it’s raining lightly, people can often see a beautiful rainbow over the waterfall. They believe that the rainbow is the path taken by goddesses who want to take a bath at the pond under the waterfall. Ciputri can be translated as the water that used by goddesses (“ci” from Sundanese term “cai” means water, and “putri” which can be translated as beautiful girl or a princess).
Keterangan :
Tidak jauh dari Jalur Pantura, tepatnya di daerah Kuningan, terdapat sebuah air terjun yang katanya belum banyak dikunjungi orang. Air terjun itu dikenal dengan nama Curug Ciputri. Cuma sayangnya, kira-kira setahun lalu ketika kebetulan aku beredar di daerah situ aku gak bisa menemukan lokasinya. Beberapa orang di Kuningan ketika ditanya cuma bisa geleng-geleng kepala karena mereka tidak tahu. Untungnya beberapa bulan kemudian, kebetulan aku mendapat kenalan baru yang lahir di derah situ dan tahu persis tempatnya. Ternyata letak air terjun itu di Kecamatan Cigugur, kira-kira masih setengah jam berkendara lagi menuju selatan dari arah Kuningan. Jadilah dengan diantar kenalanku, terlaksana juga niatku untuk melihat air terjun ini (*horeeeee*) 🙂
Lokasi Curug Ciputri berada dalam satu kawasan dengan Bumi Perkemahan Palutungan. Untuk menuju air terjunpun cukup mudah. Dari tempat parkir kendaraan, traveller bisa berjalan melalui jalan setapak yang menembus hutan pinus sejauh kira-kira 15 menit. Jalannya cukup landai, kecuali di bagian ujung yang sudah mendekati sungai yang menjadi aliran terjun. Di situ jalannya menurun relatif curam. Di musim penghujan, traveller harus ekstra hati-hati kalau berkunjung ke Curug Ciputri karena jalan setapak yang masih alami itu menjadi licin.
Curug setinggi kira-kira 12 meter itu mendapatkan namanya karena konon kalau gerimis turun pada siang hari kerap muncul pelangi di atas air terjun itu. Menurut kepercayaan setempat, itu pertanda para bidadari turun untuk mandi di kolam yang ada di dasar air terjun itu. Cerita lain yang lebih menyeramkan, mengatakan bahwa air terjun itu sampai sekarang ada penunggunya berupa seorang putri cantik. Itu juga sebabnya masih ada saja orang yang datang ke situ pada hari-hari tertentu bukan untuk berwisata melainkan untuk maksud-maksud lain.
suka sama hutan pinusnyaaa!
Bisa camping lho di situ, karena camping groundnya masih di wilayah hutan pinus itu.
untuk maksud-maksud lain tu contohnya apa, Om? 😀
Oh itu, ada orang-orang yang percaya kalau keinginan mereka bisa terkabul kalau mandi di bawah air terjunnya gitu 🙂
It is so beautiful that seems unreal !!! The water fall is a painting, a mist, strolling by the water!!! Beautiful.
Thank you, Mirna 🙂
Spectacular scenery!
Thanks, Renxkyoko 🙂
Bersih kayanya ya. Ada bidadari mandi kah? Jelajah curug/air terjun di kaki Gunung Salak yuk mas.
Di dekat air terjunnya masih lumayan bersih, tapi di aliran sungai agak ke bawah dan dekat camping ground sih lumayan kotor 😦
Btw, itu ke Gunung Gede aja belum jadi, Jat. Tuh gw ditanyain teman-teman karena katanya gw yang ngadain 😕
Oh, iya. Jadi kok. Lagi nunggu koordinasi nih. Temen mas kris mau ikutan?
Maksudnya itu teman-teman lantai 5 yang nanyain 🙂
Haaaahahahahah!
Kacau!
Pantesan kemaren nanya, kok loe bisa gaul sama mas krisna sih. Hahhahaah! Nggak tau mereka:p
😀 😀
Kecil tapi bersih ya mas. Moga2 bisa begitu trus
Iya, dekat jatuhnya air memang masih bersih. Tapi agak ke bawah mulai banyak sampah, Mbak 😦
Grhhhhh kalo udh bny org datang makin jorok lagi tuh mas, sedih
Iya Mbak, apalagi di situ kan ada camping ground juga. Kalau lagi banyak yang camping di situ pasti deh makin banyak sampahnya :(. Makanya kadang-kadang jadi serba salah; di satu sisi pengen suatu daerah maju dengan potensi pariwisata yang mereka miliki, tapi kalau sudah maju pastilah lingkungannya jadi rusak. Kalau dibiarkan apa adanya, lingkungan bisa terjaga, tapi daerah itu kemajuannya lambat 😦
Thank you for the beautiful photographs and the nicely told story, Chris! I enjoyed both. Regards from Stefan
Hi Stefan, thank you. Glad to know that you enjoyed my post 🙂
Interesante relato con unas bellas imágenes.
Que tengas una feliz jornada
Thank you, Marta, and have a great day
bagus banget….
ckckck… asli kayak bukan di indo 🙂 eh
Terimakasih, Ta. Kalau gak kaya di Indonesia emang kaya dimana? 🙂
I could almost feel the mist in the air! Beautiful shots, Chris.
Thank you, Teri
Keren gila, kaaaaak!! Superb!
Terimakasih Dicta, tempatnya memang keren sih
A magical place, indeed.
That is also believed by the locals, a magical place
wow, setting kameranya luaar biasa…kalo tulisan en informasinya mah tak usah di ditanya 🙂
Ah biasa aja koq 🙂
What a great place, it really appeals to me! Thanks for the story and photos. 🙂
Thanks, Shirley 🙂
Truly a peaceful paradise.
It is 🙂
Simply beautiful Chris.
Thanks, Robyn. I appreciate it.
What a magical place to visit. Thanks for sharing your pictures with us.
It’s my pleasure. And thanks to you too for visiting my blog 🙂
waaah fotonya bagus-bagus mas, salam kenal sesama seniman foto juga 🙂
Salam kenal juga, Mas Yos. Senang bisa kenalan sama Mas.
Ngomong-ngomong aku bukan seniman foto koq, cuma tukang jepret yang kebetulan nemu obyek bagus di saat yang pas 🙂
Sooo beautiful!!
Thank you, Mekala 🙂
wow .. foto foto yg air terjun benar benar seperti lukisan ya mas 😛
Masa sih, Mbak? 😛
iya mas, aku belum bisa deh bikin foto seperti itu, perlu kursu nih sama kamu mas 😛
Ah itu kan memang tempatnya yang memang bagus, Mbak, bukan fotonya 😀
wah .. mas Krish suka merendah, tentu saja yg motret berperan besar dlm hal ini mas 😛
Mbak Ely gak salah, memang yang motret berperan sih, yaitu memindahkan keindahan yang tersaji di alam ke media yang akan dipergunakan untuk membagikan keindahan itu kepada orang lain melalui jepretan kamera 🙂
Interesting and wonderful scenery! 🙂
Thank you, Amresh
air terjun selalu memikat …apalagi ini bersih betul cantik pula..
terima kasih foto2 cantiknya ya, jadi pengen main ke situ
Setuju, Mbak. Makanya kalau kebetulan lagi jalan ke suatu tempat yang ada air terjunnya, selalu aku usahakan untuk mengunjunginya, meskipun tidak selalu berhasil menemukannya ataupun bisa datang di saat yang tepat.
Terimakasih juga sudah menyempatkan berkunjung ke sini 🙂
Thank you for this, so beatiful place and beautiful pics!
Yes I agree, it is a beautiful place
Beneran ada bidadarinya di sana kali ya Chris karena lokainya indah sekali. Sekilas saya kira di LN ternyata ditanah air tercinta ;).
Mungkin bener dulu ada bidadarinya yang mandi di situ, tapi sekarang gak datang lagi karena sudah mulai banyak yang datang ke situ, Mbak 😀
Di tangan mas Chris semua panorama tambah ciamik… sukaa.. 🙂
– Minggu ini hunting kemana mas ? –
Matur nuwun, Mas Bams.
Minggu ini gak hunting,Mas. Lagi punya PR 🙂
Have a nice day!
PRnya dah selesai mas? 😀
cantik fotonya…
slow speednya gimana mas settingnya
He he he . . . PR-nya gak akan pernah selesai, cuma frekuensinya aja yang bisa berkurang 😀
Settingan slow speed biasanya aku pakai semi otomatis. Jadi aku set lamanya waktu rana terbuka, biar kamera yang menentukan aperture-nya.
ooo gitu.
kirain setting manual full. 😀
Gak, Mas. Terlalu ribet untuk setel ini itunya. Waktu itu aku nguber waktu juga karena sudah mendung dan juga aku lihat serombongan orang menuju ke curugnya. Kalau kebanyakan orang bisa-bisa malah cuma motret orang bukan motret curug 😛
sekarang saya setiap melihat air ingin fotonya seperti mas. :d aliran airnya.
pernah dikasih lihat teman pas dia ke curug juga… keren abis.
sejak itu sering bermain-main dengan air di sekitaran rumah juga. hahahaha.
Emang seru kalau moto aliran air, Mas. Aku juga sekarang jadi suka nyari curug kalau pas jalan kemana-mana. Selain selalu beda lingkungannya, juga penasaran untuk ngatur speed-nya supaya bisa dapat hasil yang bagus. Maklumlah tiap sungai dan curug kecepatan aliran airnya berbeda-beda, jadi pengaruh juga ke hasil foto yang kita dapatkan.
iya ya?
belum pernah ke curug utk foto alirannya. 😀
sekalinya ke curug, ujungnya fotoin teman. hahaha
Nah itu salah satu alasan kenapa aku sering gak mau rame-rame kalau pergi ke suatu tempat, akhirnya jadinya motoin temen 😀
hahahaha. iya tuh. yang pegang kamera harus… 😀
Nasib yang bawa kamera yah 😆
hahaha. tapi saya juga memang lebih suka di belakang kamera sih daripada di depan kamera. 😀
Iya sama, Mas. Makanya foto yang ada akunya merupakan barang langka 😀
slowwww speeednya bikn meriang bener Om….
Ha ha ha . . . kalau meriang harus minum obat, Dhave 😀
obatnya larutan penyegar cap KAKI TIGA yang atasnya dikasih kamera.. seting bukaan sesempit mungkin dan waktu sepanjang mungkin…. hihihihi 😀
Ha ha ha . . . betul itu. Itu obat paling pas buat meriang akibat slow speed 😀
ciao! paradise found…great shots.
thebestdressup!
Thank you 🙂
Saya pernah dengar nama Curug Ciputri. Tapi ini baru bisa lihat langsung di foto hehe. Ternyata ada mistisnya juga hmmm
Iya, hampir di semua tempat, apalagi di tempat-tempat yang masih sepi, pasti timbul cerita-cerita berbau mistis 🙂
di sumut juga banyak tempat2 bagus yg nyempil gitu.. hehe tapi saya gak punya kamera. pake hape jd burem.. wkwkwk
nice pic Om… 🙂
Iya aku juga pernah dengar kalau di Sumut juga banyak tempat bagus yang belum banyak orang tahu, makanya ini aku lagi atur waktu buat kesana lagi. Kalau Caroline tahu tempatnya, boleh dong info ke aku 🙂
tempat tinggalku dekat dgn gua sisingamangaraja, tapi adanya di gunung, belum banyak yang tau padahal pemandangannya bagus banget perjalanan ke situ juga pemandangannya bagus. banyak orang taunya cuma danau toba aja, jadi datengnya ke situ doank.. semoga Om bisa ke sini.. nama tempatnya nagasaribu… 🙂
Sip, thanks infonya. Nanti kalau aku berkesempatan ke Sumut lagi, aku usahakan kesana juga.
Sukaa…..!
Fotonya sudah diedit kah ?
Terimakasih sudah suka. Iya fotonya diedit demi menyajikan yang terbaik untuk yang melihat 🙂
Indah sekali ya. Jam berapa ya jadwalnya bidadari mandi?
Itu dia, aku juga nungguin bidadari yang mau mandi, tapi sayangnya gak ada yang datang sore itu 😆
Dibagian foto paling bawah ada penampakan tuh,, warna hitam menghadap air terjun..
Hihiiii…..
Betul, Mas. Sebetulnya waktu itu aku nungguin orang itu pergi, eh yang ditungguin gak merasa kalau ditungguin, malah asyik bengong di situ. Jadi deh dijepret dan dianggap sebagai penampakan 😀
hahahaaa….. harusnya dikasih rokok sebatang terus suruh minggir sebentar mas.
Nah itu dia masalahnya, kalau cuma dikasih rokok sebatang gak mungkin dia pergi. Soalnya dia lagi narsis di situ dipotret sama teman-temannya 😛
Hadehhh,, kalo gitu sudah gak ada solusi dech,,, hihiiii
Nah itu dia, makanya akhirnya aku masukin aja dalam frame jadi penampakan 😀
What a beautiful place!
It is. Thanks 🙂
Wonderful, truly beautiful shots of a lovely location.
Thank you 🙂
I believe this looks a little like my image of heaven. Wonderful shots.
Thank you, Sheri
ih … kerennn benerrr
kalau tahu ada curug seperti ini … waktu kami liburan keluarga di kuningan harusnya mampir ke curug ini
Yuk balik lagi ke Kuningan 🙂
Lokasinya juga nggak susah dijangkau koq