Still in the Tengger Caldera, on the other side of the Sea of Sands, there lies a totally different landscape. Instead of a plain sands and dusts, traveler will find green hilly scenery surrounding a savannah. Not like in the crowded Sea of Sands, the savannah is a relatively quiet place because not many know its existences, and even fewer who like to spend their time to listen to the whispering grass while enjoying the peaceful atmosphere in there.
The savannah is located in a valley known as Lembah Jemplang or Jemplang Valley. It is on the southern side of the slope of Mt. Bromo. Entering the valley, travelers will be greeted by yellowish grass that dance along with the blowing wind; while not too far away, small hills covered by lush green weeds and shrubs as if covered by a giant smooth green carpet stand guarding the savannah.
So . . . if you have a plan to visit Mt. Bromo one day, why don’t you spend more time in there, so you can also visit the savannah to hear the sound of silence whispered by the golden grass? 🙂
Ikhtisar :
Siapa yang menduga kalau tidak jauh dari Lautan Pasir yang luas terhampar di Kaldera Tengger terdapat sebuah lembah yang menghijau. Bahkan lembah ini bisa dikatakan berbatasan langsung dengan Lautan Pasir yang gersang berdebu itu. Lembah yang terletak di punggung Bromo sebelah selatan ini dikenal dengan sebutan Lembah Jemplang. Meskipun demikian, tempat ini lebih dikenal dengan nama Bukit Teletubbies ataupun dengan sebutan savana saja.
Tidak seperti di Lautan Pasir, di puncak Bromo, maupun di Pananjakan yang selalu ramai dan penuh manusia, Lembah Jemplang bisa dikatakan relatif sunyi. Sedikit sekali orang yang sengaja meluangkan waktu untuk mendengarkan kesunyian yang dibisikkan oleh rumput-rumput yang bergoyang tertiup angin lembut. Padahal lembah ini cukup menarik. Bayangkan saja, setelah melintasi padang pasir yang tandus berdebu, tiba-tiba mata kita disegarkan dengan pemandangan hijau perbukitan yang mengapit sebuah lembah yang dasarnya tertutup oleh hamparan rumput berwarna keemasan layaknya selembar karpet untuk menyambut kedatangan para tamu agung.
Cobalah kalau pas ke Bromo, dan masih punya sedikit waktu luang, berbeloklah sebentar untuk masuk ke Lembah Jemplang dan nikmatilah suasananya 🙂
Saya suka sekali warna langit birunya, cerah sekali ;).
Terimakasih Mbak. Iya waktu itu kebetulan langit lumayan cerah 🙂
Really love the way you named the topic as well as those beautiful words,Chris ! > v < I like the first one and the svn10 most …oh green valleys and golden fields !
Thank you, Yin. Glad to know that you like the way I named the post 🙂
What a beautiful Blog you have!!! That is enchanting and fills my eyes with He who Loves, Cares
ops, fills my eyes with green!!!!!!
Thank you, Mirna!
Well, it’s not only fills your eyes, but fills my eyes too 🙂
Excellent.
Thank you
Beautiful photos and prose – I fell in love with the peaceful valley and the whispering grass. Your writing really gave ‘a sense of place’. Thanks Chris
It’s my pleasure, Bruce
sekilas lihat foto foto indahnya seperti bukan di Indonesia ya mas 🙂
Betul, Mbak. Beberapa teman bilang kalau sudut-sudut tertentu mirip seperti pemandangan di Selandia Baru 🙂
iya, apa karena yg motret pandai sekali memainkan kameranya mas ? 😛
Ah gak juga lah Mbak. Mbak Ely ini lho bikin aku GR aja 😛 Alamnya memang yang bikin kesan kaya gak di Indonesia, Mbak.
yg motret juga mas, kalau nggak ahli nggak bakalan bagus spt foto di atas, sueeeerrr 😛
Wis wis pokoke nek Mbak Ely wis ngalem, bener-bener gawe perasaanku mabur nang langit 😛
Muga-muga gak gawe aku dadi takabur yo Mbak . . . 😉
wah mas, aku ngalem ono dasare lho 😛 .. seneng nggih mas nek iso ngrasakno mabur nang langit , koyo nduwe swiwi, iso balapan mabur karo atusan lan ewonan manuk liyar 😛
Lhah saiki ora ono manuk sing mabur atusan, Mbak. Paling-paling siji opo loro thok 😆
mangkane dolan ning ndesoku kene mas, ise ono ewonan manuk, akehhhhhhhh tenan 😛
Siippp Mbak, kapan-kapan tak mampir ya 🙂
wah .. entar pasti suka mas unggas di sini ditamuni fotografer handal 🙂
He he he . . . Mbak Ely bisa aja 😛
melihatnya saja terasa damai …
Apalagi kalau ada di sana langsung . . .
Great combination of brown, green and blue shade 🙂
And the combination makes the landscape more pretty . . . 🙂
Wah! Jadi pengen ngangon kerbau di sini. Beh! Enak kayanya berangin-angin tiduran di bawah pohon. Eh, ada pohon kan:d. Rada gersang atau warnanya dibeginiin nih mas?
Yah jangan angon kebo di situ, bikin polusi tuh 😛
Pohon . . . kalau agak ke pinggir padangnya rasanya sih ada. Warna rumputnya memang gitu, kekuning-kuningan. Mungkin karena tanahnya agak tandus gitu, jadi rumputnya hidup segan matipun tak mau.
Ohhhh. Enak juga nih mas kalau bikin rumah kecil dari kayu di tengah padang rumput ini. Hahhaah. Ada-ada aja.
Setuju Jat. Rumah dari kayu yang tanpa peralatan modern sedikitpun. Nanti kalau sudah jadi rumahnya aku numpang nginep ya 😀
Yahhhhhh! Maksudnya mas krisna yang bikin, nanti saya nebeng:p
Kalau gitu kita nunggu orang lain bikin dan kita nebeng bareng-bareng aja 😆
Lembah Jemplang, bukit teletubies, Bromo…..
hmmm.. akan kesana nanti ejie, christ. 😀
tengs info nya ya?
dan ejie suka langit dengan biru yang bersih seperti itu.
sukaaaaaaaaaaaaaaaaaa 🙂
Hi Ejie, iya kebetulan waktu itu langit cukup cerah, dan karena aku kesana relatif masih agak pagi, makanya dapat tuh langit uyang biru bersih gitu 🙂
ejie pecinta langit, christ….
mau cerah, mendung, terang, gelap, bagus atau ngga kondisi langit, ejie suka.
tp langit bersih itu, ademin hati ejie… 😀
He he he . . . memang sih kalau mandangin langit, terutama yang biru gitu rasanya hati plong ya Jie
sangat kakaaaaaaa….. 🙂
Ayo kita memandang langit . . . 🙂
mauuuuuuuuuuu…..
besok sudah memandang langit lebih dekat ejie…
ni lagi menulis. mau tanggapannya yah ntar christ?
hehehee
Sip sip . . . nanti aku lihat deh ya 🙂
sudah siap drtd siang tulisannya… 😀
Sorry, siang tadi sebetulnya sudah mau baca, eh tiba-tiba dipanggil meeting, ya udah jadinya malam ini baru bisa baca, Jie.
nda apa kok….. ejie maklum.
santai saja kaka chris 😉
🙂
Pernah ke sana tahun lalu…memang keren pak! 🙂
Keren dan gak ngebosenin ya 🙂
indeed pak 🙂
🙂
Akuu suka sekali teletubies. Bisa berjam2 duduk disini sambil minum kopi n pisgor dari cafe lava hehe
Wah Mbak Noni niat juga sampai kesana bawa bekel dari Cafe Lava. Tapi memang enak sih duduk sore-sore di situ, ngopi sambil meresapi kesunyian alam 🙂
Haha selalu niat ke bromo. Kemana2 ngeteng2 kopi karena dimanapun duduk selalu betah berlama2 liat pemandangan
Iya sih, di Bromo selalu saja asyik buat lihat pemandangan 🙂
Hermosas fotos con un magnífico colorido.
Que pases una linda tarde
Thank you Marta. Actually I took this picture in the morning. Perhaps it will be more beautiful in the late afternoon 🙂
Chris – You take the most amazing photos.
Oh Sheri, I’m flattered by your comment. Thank you.
mas chris kalau boleh tau apa hubungannya ya lembah jemplang ini dengan teletubbies? 🙂
salam
/kayka
Oh itu gara-gara bukit-bukit hijau di Lembah Jemplang itu kalau dilihat kaya bukit-bukit yang jadi background di sekitar rumahnya para teletubbies, Mbak 😀
oalah gitu toh… iya sekarang jadi inget lagi 🙂
trims penjelasannya ya mas.
salam
/kayka
Sama-sama, Mbak. Tapi bener kan mirip? 🙂
cincai lah mas chris khususnya padang rumputnya yg ijo2 itu 🙂 heheh jadi penasaran aja siapa yg ngasih nama teletubbies di bukit ini.
salam
/kayka
Memang ijo-ijonya itu yang mirip, Mbak 😀
Soal siapa yang pertama kali kasih nama itu, aku gak tahu pasti. Yang jelas, aku tahu keberadaan lembah ini justru gara-gara awalnya curious dengan nama Lembah Teletubbies ini
hihihi bisa ajaaa yg kasih nama ya 🙂 buktinya mas chris jadi terpanggil untuk menyambangi lembah jemplang.
terima kasih foto2 cantiknya ya mas. jadi bisa ikut menjelajahi tanah air tercinta dari kejauhan. keep up the good work!
salam
/kayka
Terimakasih juga buat dukungannya, Mbak 🙂
Kereeennnnnn…kesunyian itu yang menjadi daya tarik tersendiri mas, rasanya adem+tenang ya 🙂
Setuju, karena lama-lama kesunyian ini juga susah didapat. Dimana-mana sudah terpolusi dengan suara berisik 😦
Jadi merasa rugi sekali jadi orang jawa belum pernah ke Bromo 😦 nice info Pak jadi saya pas ke Bromo tidak akan melewatkan ke savana ini 🙂
Jangan ngerasa rugilah, suatu ketika pasti sampai ke wilayah Bromo ini 🙂
As always, so beautiful Chris! Blessings, Robyn
Thank you, Robyn 🙂
enak banget tempatnya
Betul, pas banget kalau dipakai ngelamun 😛
Beautiful place and superb photos… 🙂
Happy Sunday mas Chris.
Indeed beautiful, Mas.
Dan Happy Sunday juga, meskipun sudah berselang pas seminggu jadinya 😀
indah sekali…. Tapi kalau dilihat bukit-bukit itu memang cocoklah disebut dengan bukit teletubies..emang mirip ya.. he he
Wah ternyata penonton Teletubbies juga dulu ya Mbak 😀
Lovely Place
Yes, lovely and peaceful
OOT : Hallo mas Krishna, apa kabar ? rasanya lama juga ya belum muncul cerita dan foto foto cantiknya ? 🙂
Iya Mbak, kemarin sempat terkapar seminggu. Ada masalah dengan jeroanku nih. Baru semalam mulai bisa duduk di depan komputer lagi, itupun masih belum bisa bertahan lama 😦
Semoga lekas sehat kembali ya mas, besok malam nggak usah ikut Njagong dulu deh mas, waktunya buat berisitirahat saja ya, biar lekas sembuhi, doaku dr sini buat mas Krishna
Terimakasih Mbak Ely. Tahu gak, kadang-kadang ikutan Njagong bisa jadi obat yang ampuh lho . . .
wie immer, wunderbar. 🙂
Danke 🙂
i had my silent moment when i saw the pictures….
Beautifull!
Thank you, Ded
So beautiful and vast and wild. Thanks for sharing!
My pleasure, Sherij 🙂
lovely photos!
Thank you, Stefania
great pictures…
Thanks, Nin 🙂
Lembah Jemplang, eksplorasi sisi lain dari padang pasir Tengger ya Pak. Tanah Air kita luar biasa indah. salam
Betul Bu Prih, kalau mau dieksplor, banyak sudut dari tanah air kita ini yang indahnya tidak kalah dari destinasi di negara manca
Wah, tak kalah indah dibandingkan pemandangan gunung bromo yang biasanya dikunjungi ya. Salam.
Hello Mas Denny, terimakasih sudah mampir di sini 🙂
Rasanya masih banyak sudut-sudut indah lainnya kalau mau di-explore labih jauh di sana
Inspiratif mas. Memang harus dikeluarkan jiwa petualangnya.
Yup, setuju! Cari waktu agak senggang, jadi puas explore-nya
Waktu itu pakai tour atau jalan sendiri mas?
Aku atur sendiri acaranya dan tempat menginapnya, kemudian tinggal minta operator lokal menyiapkan semuanya, termasuk sewa jeep dan kudanya, karena pengalaman terdahulu untuk urusan sewa jeep dan kuda kalau kita lakukan sendiri kadang suka jadi menjengkelkan.
I love your title for this beautiful post, Chris. Wonderful peaceful scenes. 🙂
Thank you, Sylvia. Glad to know that you love the way I put the title for this post 🙂