Bandung is the third largest city in Indonesia. It is also the capital of West Java Province. The city is located on a 768 meters above-sea-level plateau and surrounded by mountains, which makes the temperature quite cool all year long. The mountains around Bandung with their long volcanic activities make the land of the area fertile. The combination of fertile soil and cool temperature is perfect for plantations, especially tea. That is why travelers can find many tea plantations around Bandung.
With its beautiful landscape and cool weather, Bandung is known as a kind of resort area which attracted many people from Jakarta who flooded Bandung and make heavy traffics in Bandung almost every week-end.
With so many factories, especially garment, Bandung is also known as a business city as well, while for others it is also known as a student city, for there are many universities can be found in and around Bandung.
Dago, is an area in the northern part of the city which is considered as the residential area for the elite in the colonial era. Nowadays travelers who visit Bandung can find rows of restaurants and hotels as well as clothing outlets in the area.
I took these pictures from Dago Pakar, an area more to the north that considered as the highest part of the city. Nowadays, there are many cafes and restaurants which offer dramatic views of the city from above, so people can enjoy delicious meals while seeing the vistas. Some people prefer to visit the area by night in order to see Bandungβs city light. Can you imagine how romantic it is when you have a candle light dinner with your loved one overlooking the beautiful sea of city lights that glitter like diamonds while local musician playing a sweet love song?
Ringkasan :
Siapa yang gak kenal Bandung, sebuah kota indah dengan udaranya yang sejuk, yang juga menjadi ibu kota Propinsi Jawa Barat? Kota yang terletak di sebuah dataran tinggi dan dikelilingi gunung gemunung ini, akhir-akhir ini selalu mengalami kepadatan lalu lintas pada akhir pekan akibat membanjirnya pengunjung dari Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Memang sejak dahulu Bandung yang terletak di ketinggian 768 meter di atas permukaan laut telah terkenal sebagai kota wisata, selain juga dikenal sebagai kota pelajar dan kota bisnis.
Di sebelah utara kota, terdapat sebuah daerah yang dikenal sebagai daerah elite-nya Bandung. Daerah yang sekarang penuh dengan berbagai factory outlet, restoran dan hotel ini dikenal dengan nama Dago. Lebih ke utara lagi, terdapat daerah perbukitan yang katanya merupakan tempat tertinggi di kota Bandung yang dikenal dengan sebutan Dago Pakar.
Foto-foto di postingan ini aku ambil di Dago Pakar yang sekarang mulai dipenuhi dengan cafe dan restoran yang menawarkan keindahan pemandangan kota dari ketinggian, khususnya pada malam hari. Kebayang gak betapa romantisnya suasana makan malam berdua dengan orang yang terkasih di sebuah cafe dengan diterangi cahaya lilin, sambil memandang kerlip lampu-lampu kota di kejauhan yang berkilau seperti berlian, sementara band setempat melantunkan tembang cinta?
Very beautiful with the spectacular sky, especially number 1, 4 and 5.
Thank you π
Reblogged this on lost creek publishing.
Thanks for reblogging, JK
selalu mantabs.. π
Kebetulan saja koq, Mas π
haiyah… jawabane kok gak kreatif π
Lha itu jawaban ditulis sudah setengah tidur, Mas, makane gak kreatif *tetepngeles* π
loving the photos.
cheers !
Thank you π
5:54am is my favorite.
Thanks Teri, I appreciate it π
Bandung sekarang sudah ndak sejuk lagi pak. Puanas juga, sumpek juga. Oya, suka banget sama foto Bandung dimalam hari. Kelap2 bak kotak perhiasan π
Iya Mbak, dibanding dulu memang sekarang panas, makanya aku milih ke arah Dago atas yang masih lumayan sejuk dan juga masih banyak ijo-ijo.
Soal pemandangan lampu kota, memang asyik ngelihatnya. Apalagi lihat langsung. Aku juga gak bosan-bosannya nangkring di tempat itu π
Dulu pas ke bandung ndak ke Dago pak, waktunya mefet. kapan2 kalo ke Bandung lagi janji mampir sana. Kali aja beruntung liat kelap kelip lampu kotanya π
Kalau sempat ke Dago pas gak mendung, pasti dapat koq Mbak kelap-kelip lampunya. Tinggal pilih saja salah satu cafe yang cocok.
Langit mendungnya keren!
Terimakasih, memang kadang mendung juga bisa kelihatan indah
BAndung bagian Dago pakar masih indah Mas Krish..Tapi begitu masuk ke tengah kota sdh gak ada bedanya dengan jakarta.Serba ruwet hehehe…
Betul Mbak. Apalagi week-end atau hari libur ya Mbak, ruwet dan macet gak karuan.
wow ,you are trully an early bird ,Chris ^ – ^
“Can you imagine how romantic it is when you have a candle light dinner with your loved one overlooking the beautiful sea of city lights that glitter like diamonds while local musician playing a sweet love song?” – beautiful words (and those photos as well), I’m dying for a night like this!
Well, I’m sure that you can enjoy such a night with your loved one whenever you want, Yin π
Enak ya di sini dingiinnnn! Eh, udah nyobain ke Daweung belum?
Belum sempat ke Daweung, lain kali aku coba ke sana. Penasaran juga , , , π
Ini buat sunrise dan sunset juga bagus. Selamat mencoba sambil brrrrrrrrr dingin-dinginan:p
Wah asik bisa dapat sunrise sama sunset di satu tempat. Tapi terus terang aku kuatir mobilku kuat nanjak apa gak ke Daweung β
hua..Dago. Aku selalu suka melihat pemandangan dari Dago..terutama di malam hari.. cantik banget..
Setuju sama Mbak Made π
keren deh kalimat ini: “Kebayang gak betapa romantisnya suasana makan malam berdua dengan orang yang terkasih di sebuah cafe dengan diterangi cahaya lilin, sambil memandang kerlip lampu-lampu kota di kejauhan yang berkilau seperti berlian, sementara band setempat melantunkan tembang cinta?”… mudah2an nggak ada nyamuk yg mengganggu ya mas π
Kemarin pas aku di sana sih gak ada nyamuk, mungkin karena lokasinya lumayan tinggi π
wah .. jadi membayangkan dinner di sana berdua dgn suamiku mas, sambil pegangan tangan, dulang dulangan dan menikmati kelap kelip lampu di kejauhan sana π
Kalau pegangan tangan lha terus dulang-dulangannya piye carane, Mbak? π π
gantian lah mas tangannya , nggak bersamaan hihihihi π
Barengan juga bisa lho, Mbak. Satu tangan pegang-pegangan sementara tangan yang lain dulang-dulangan π
hihihihi ….. sdh pernah dicoba mas ?
Pernah, Mbak, malah disambil tendang-tendangan mesra, alhasil yang disuapkan malah berantakan gak masuk ke mulut π
wah .. romantis jg ya mas π
Romantis kan singkatan rokok makan gratis ya Mbak π
wah .. siapa tuh mas ? π
Siapa ya . . . ? π
Beautiful photos, Chris. I love the night lights and also the very green one. That sky is amazing. π
Thank you Sylvia, and as for the sky . . . well, dark cloud does not always bad, does it? π
sebenarnya pingin buat blog yang menceritakan tentang traveling gini, yaah tapi belum kesampaian. masi sibuk dengan kuliah π¦
Nah kalau gitu, beresin dulu kuliahnya, nanti setelah beres pasti jadi sibuk dengan kerjaan. Lho . . . ?
hahahaha ya sama aja gak kesampaian π
He he he . . . jadi ya memang harus disempatin, karena kalau gak ya gak pernah kesampaian π
Hola Chris, buenos dΓas.
Agradecida por tu visita a mi blog.
Te deseo una Feliz Pascua.
Hola Marta.
Thank you for your return visit, and I wish you a Happy Easter, too.
dago ? pengen deh jadi referensi liburan, tapi budgetnya berapaan tuh pak ? hehe
Kalau budget sih tergantung Indar maunya nginep dimana dan ngapain di situnya π
yang standar deh, berapaan ?
Setahu aku, untuk penginapan yang standar di Dago, dengan 300 rb-an semalam per kamar berdua juga sudah cukup bagus koq.
wuuaaaa potonya cantik2 om π sukaaa
Terimakasih, Sisca π
Masih ngumpulin receh om..berharap suatu saat nanti bisa pelesiran ke Bandung…
Saya paling suka dengan perpaduan foto awan dan alam di bawahnya..kren Om..gunung, awanya begitu menggoda, pakai filter Om?
Wah Bli Budi bisa aja nih, masa ngumpulin receh π
Soal foto, iya aku dibantu sama filter ND.
Indahnya Bandung, suka dengan daerah Dago kesejukannya masih terasa. Foto-fotonya sungguh keren, trim Mas, ikut menikmati keindahan Bandung.
Betul Mbak Prih, di Dago masih lumayan sejuk.
Terimakasih sudah menyempatkan mampir, Mbak π
Bandung dimalam hari terlihat gemerlapnya … kalau dengar kata Bandung, langsung teringat dengan musik, grup band dan sejenisnya … π
Wah ada kenangan khusus dengan musik dan group band dari Bandung rupanya π
Spectacular, Chris, as always. That last paragraph, though, is enough to make anyone want to visit. The City of Bandung should pay you for that kind of description!
Hi Sid, thank you for your comment.
By the way, actually the last paragraph can be applied to any other cities. I just expressed what I felt when I was sitting there while watching the city light π
Indahnyaaaaaa ! terima kasih sharingnya, Mas Chris
Sama-sama Pak π
Kebayang gak betapa romantisnya suasana makan malam berdua dengan orang yang terkasih di sebuah cafe dengan diterangi cahaya lilin, sambil memandang kerlip lampu-lampu kota di kejauhan yang berkilau seperti berlian, sementara band setempat melantunkan tembang cinta?
hmm kapan yah ada yg mau ngajakin aku buat ngerasaain kek yg ditulis itu hehehehe mupeenngg sama yg romantis2nya…
Pasti ada koq, cuma mungkin sekarang dianya masih di jalan . . .
dan sekarang masih di rest area yah buat tidur hehehe #LOL
He he he . . . Larass bisa aja π
pesona Bandung memang khas. cuaca sejuknya, suasananya, apalagi makanannya… π
Setuju . . . π
You have a great blog filled with lovely writing and beautiful photos! I will definitely be on the look out for your next post!
Thank you Jana. You have great traveling stories that I like to read too π
Oh… Bandung di waktu malam… π
Ada kenangan indah tersendiri kah? π